DonCast: Adi Prayitno: Pilkada Seperti Tanding Ulang Kekuatan Jokowi Vs Megawati, Saksikan Hanya di NusantaraTV

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 18:31
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Pengamat politik Adi Prayitno dalam acara DonCast di NusantaraTV/tangkapan layar NTV Pengamat politik Adi Prayitno dalam acara DonCast di NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Pilkada 2024 terasa lebih istimewa dibandingkan pilkada-pilkada sebelumnya. Itu terjadi karena pilkada kali ini diwarnai cawe-cawenya para tokoh politik nasional termasuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang baru saja meninggalkan tampuk kekuasaannya.

Jokowi secara terang-terangan menyatakan mendukung bahkan ikut dalam kampanye calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut dua, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Tak berhenti sampai di situ, Jokowi juga sengaja terbang dari Solo ke Jakarta untuk menyatakan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono.

Turun gunungnya Jokowi di Pilkada Jawa Tengah dan Jakarta sontak menuai sorotan dari banyak kalangan. Banyak yang menilai Pilkada di Jateng dan Jakarta seperti tanding ulang Jokowi dengan PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri. Karena pesaing yang dihadapi Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Jateng dan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta adalah Paslon yang diusung PDI Perjuangan yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Jateng dan Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta.

Topik ini menjadi pembahasan dalam acara DonCast NusantaraTV edisi Kamis (21/11/2024) yang dipandu dua jurnalis NusantaraTV yakni Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.

Menghadirkan bintang tamu pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.

"Prabowo ini 'terselamatkan' dengan agenda-agenda ke luar negeri," seloroh Adi Prayitno mengomentari hiruk-pikuk Pilkada 2024 yang diwarnai cawe-cawe para elit politik nasional.

Di sisi lain, Adi mengaku sedih dan prihatin dengan kualitas demokrasi di Indonesia.

Halaman
x|close