Ketika korban membuka pintu, pelaku langsung menodongkan senjata jenis SS-V2 Sabhara dan menembak. Berdasarkan olah TKP, korban diduga meninggal pada pukul 11.20 WITA, sekitar empat jam setelah jenazah ditemukan bersimbah darah.
Autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Mataram mengungkapkan bahwa korban meninggal akibat luka tembak di dada kanan. Dugaan sementara menyebutkan motif penembakan ini adalah persoalan asmara, di mana pelaku cemburu karena korban diduga menjalin hubungan gelap dengan istrinya.
Ferdy Sambo dan almarhum Brigadir J. (Ist.)
Kasus pembunuhan Brigadir J menjadi sorotan besar sepanjang 2022 hingga 2023. Brigadir J tewas setelah ditembak oleh rekannya pada 8 Juli 2022. Awalnya dilaporkan bahwa ia meninggal dalam baku tembak, tetapi fakta menunjukkan bahwa ia ditembak tanpa perlawanan. Pelaku utama, Bharada E, melakukan tindakan ini atas perintah atasannya, Ferdy Sambo.
Untuk menutupi kejahatannya, Ferdy Sambo yang menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, merancang skenario palsu dan menghancurkan barang bukti. Kasus mulai terbongkar saat pihak keluarga menemukan luka mencurigakan di tubuh Brigadir J. Setelah autopsi ulang dilakukan, fakta-fakta yang mendukung adanya pembunuhan berencana semakin terungkap.
Kasus penembakan serupa terjadi di Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah. Pada malam 4 September 2022, Aipda AK meninggal setelah ditembak oleh rekannya, RH, yang juga bertugas di tempat yang sama. Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Kabid Humas Polda Lampung, menyatakan bahwa kejadian ini terjadi sekitar pukul 21.15 WIB.
Menurut saksi, mereka mendengar suara tembakan disertai teriakan minta tolong. Meski korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda, nyawanya tidak tertolong. Pelaku berhasil ditangkap oleh Tekab 308 dalam waktu tiga jam. Pandra menyebutkan bahwa dugaan motif kejadian adalah dendam, di mana korban sering membuka aib pelaku.