Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan di era pemerintahan Jokowi, Thomas Trikasih Lembong atau dikenal sebagai Tom Lembong, saat ini menunggu keputusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengenai statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi.

Kejaksaan Agung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka pada 29 Oktober 2024. Kasus ini berkaitan dengan pemberian izin impor gula kepada pihak swasta, meskipun produksi gula dalam negeri sedang surplus. Akibatnya, negara diduga mengalami kerugian Rp 400 miliar.

Tim kuasa hukum Tom Lembong menyatakan bahwa proses penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung dianggap tidak sesuai dengan prinsip keadilan. Mereka menyoroti minimnya bukti-bukti yang dimiliki Kejagung sebelum menetapkan status tersangka.

Tersangka kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015–2016, Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (1/11/2024). (Antara)

Lebih miris lagi, bukti tersebut belum dapat ditunjukkan secara memadai. Oleh karena itu, pihak kuasa hukum mengajukan gugatan praperadilan untuk menentang penetapan tersangka yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dijadwalkan akan menyampaikan putusan terkait praperadilan yang diajukan oleh mantan Mendag RI periode 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, pada Selasa, 26 November 2024.

Sidang Tom Lembong (NTVNews: Rizky)

Berdasarkan pantauan di lokasi, suasana sidang praperadilan Tom Lembong sudah dipenuhi oleh para pendukung. Mereka hadir berbondong-bondong untuk menyaksikan secara langsung putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait penetapan tersangka Tom Lembong.

Para pendukung yang mayoritas adalah ibu-ibu tersebut terlihat menggunakan kaus berwarna putih dengan gambar wajah Tom Lembong dan tulisan ‘Free Tom Lembong’. Selain itu, mereka juga mengenakan kerudung berwarna senada yaitu pink dan putih dengan motif bunga.