Ntvnews.id, Jakarta - Seperti perhelatan Pemilihan Presiden lalu, dinamika selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 juga diwarnai maraknya hoaks atau berita bohong yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tertentu.
Namun demikian, menurut Pendiri Cek Fakta Wenseslaus Manggut hoaks-hoaks yang beredar tak lagi efektif untuk mempengaruhi para pemilih. Pasalnya, para pemilih terlihat sudah mantap dengan pilihannya. Itu tercermin dari kecilnya angka undecided voters dalam hasil survei.
"Kalau lihat peta poltiknya kelihatannya masyarakat kita mayoritas sudah memilih. Setidaknya dari angka survei. Angka survei undecides voternya kecil. Jadi hoaks itu agak susah mempengaruhi mereka yang sudah mantap memilih," kata Wenseslaus Manggut dalam dialog Special Report Pilkada Serentak 2024 di NusantaraTV, Rabu (27/11/2024).
"Hoaks hanya bisa mempengaruhi mereka yang ragu-ragu memilih atau yang belum punya pilihan sama sekali. Jadi efek hoaks kecil sekali," imbuhnya.
Jika dibandingkan dengan waktu Pilpres, kata Wenseslaus, angka hoaks di Pilkada Serentak turun.
Salah satu faktor yang membuat hoaks di Pilkada Serentak 2024 turun karena masyarakat khususnya pemilih pemula sudah melek digital.
"Jadi mereka punya kemampuan komparasi. Kalau dia menemukan hoaks di TikTok atau Facebook dia bisa cek ke platform lain," ujar Wenseslaus.