Menteri HAM Turunkan Tim untuk Pantau Langsung Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2024, 18:34
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Rekan siswa korban penembakan oleh oknum polisi, berdoa di SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). Aksi yang digelar Aliansi Masyarakat Peduli Kota Semarang tersebut menuntut polisi mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan anggota Pasikbra SMK Negeri 4 Semarang itu. Rekan siswa korban penembakan oleh oknum polisi, berdoa di SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). Aksi yang digelar Aliansi Masyarakat Peduli Kota Semarang tersebut menuntut polisi mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan anggota Pasikbra SMK Negeri 4 Semarang itu. (ANTARA (Makna Zaezar/Spt))

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai telah menginstruksikan timnya untuk langsung terjun memantau perkembangan kasus penembakan yang mengakibatkan kematian siswa SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah, yang berinisial GRO.

"Kami memiliki kantor wilayah di Jawa Tengah. Tim telah diberi perintah untuk turun langsung," ujar Pigai, di Jakarta, pada Rabu, 27 November 2024.

Pigai juga menambahkan bahwa penyelidikan terhadap kasus yang melibatkan anggota kepolisian ini menjadi tanggung jawab Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

"Komnas HAM RI, sebagai lembaga yang bertugas melakukan pemantauan dan penyelidikan kasus HAM, serta sebagai lembaga kuasi yudisial, memiliki kewenangan untuk menginvestigasi kematian siswa di Semarang," kata Pigai.

Baca juga: Andra Soni Ungkap Peran Penting Tokoh dan Ulama Dalam Perolehan Suara Pilgub

Sebelumnya, seorang siswa kelas XI SMK Negeri 4 Semarang berinisial GRO ditemukan meninggal dunia dengan dugaan akibat luka tembak. Ia berasal dari Kembangarum, Kota Semarang, dan telah dimakamkan di Sragen pada Minggu siang, 24 November 2024.

Polisi menduga bahwa korban terlibat dalam tawuran antargangster yang terjadi di sekitar kawasan Simongan, Semarang Barat, pada Minggu dini hari. Dalam upaya untuk membubarkan tawuran tersebut, polisi mengklaim bahwa mereka terpaksa menggunakan senjata api untuk melindungi diri.

Halaman
x|close