Ntvnews.id, Manila - Cina dan Filipina saling menuduh setelah terjadi konfrontasi antara penjaga pantai kedua negara di perairan dangkal yang sengketa di Laut Cina Selatan.
Ini merupakan ketegangan terbaru antara kedua negara setelah perselisihan diplomatik pada bulan November, di mana Cina menarik garis dasar "perairan teritorial" di wilayah tersebut.
Perairan yang diperebutkan terletak sekitar 240 kilometer di barat pulau Luzon, Filipina, dan hampir 900 kilometer dari Provinsi Hainan, Cina.
Dilansir dari DW, Kamis, 5 Desember 2024, Filipina mengklaim bahwa penjaga pantai Cina melakukan "tindakan agresif" dengan menembakkan meriam air ke kapal Filipina yang sedang berpatroli dekat Beting Scarborough.
Baca Juga: Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Rencana Bunuh Presiden Ferdinand Marcos
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, menyebutkan bahwa meriam air Cina diarahkan langsung ke antena navigasi kapal Filipina.
Dalam video yang dirilis Manila, terlihat kapal penjaga pantai Cina menabrak sisi kanan kapal Departemen Perikanan Filipina, dengan awak kapal berteriak "Tabrakan! Tabrakan!" Meriam air itu dikatakan diarahkan ke antena navigasi kapal Filipina, dan kapal Cina sengaja menyerempet kapal Filipina sebelum menembakkan meriam air kedua.