A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Lagi, Filipina dan China Bersitegang di Laut Cina Selatan - Ntvnews.id

Lagi, Filipina dan China Bersitegang di Laut Cina Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2024, 07:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Kapal China dan Filipina Alami Tabrakan di Wilayah Sengketa Ilustrasi Kapal China dan Filipina Alami Tabrakan di Wilayah Sengketa (Istimewa)

Ntvnews.id, Manila - Cina dan Filipina saling menuduh setelah terjadi konfrontasi antara penjaga pantai kedua negara di perairan dangkal yang sengketa di Laut Cina Selatan.

Ini merupakan ketegangan terbaru antara kedua negara setelah perselisihan diplomatik pada bulan November, di mana Cina menarik garis dasar "perairan teritorial" di wilayah tersebut.

Perairan yang diperebutkan terletak sekitar 240 kilometer di barat pulau Luzon, Filipina, dan hampir 900 kilometer dari Provinsi Hainan, Cina.

Dilansir dari DW, Kamis, 5 Desember 2024, Filipina mengklaim bahwa penjaga pantai Cina melakukan "tindakan agresif" dengan menembakkan meriam air ke kapal Filipina yang sedang berpatroli dekat Beting Scarborough.

Baca Juga: Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Rencana Bunuh Presiden Ferdinand Marcos

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, menyebutkan bahwa meriam air Cina diarahkan langsung ke antena navigasi kapal Filipina.

Dalam video yang dirilis Manila,  terlihat kapal penjaga pantai Cina menabrak sisi kanan kapal Departemen Perikanan Filipina, dengan awak kapal berteriak "Tabrakan! Tabrakan!" Meriam air itu dikatakan diarahkan ke antena navigasi kapal Filipina, dan kapal Cina sengaja menyerempet kapal Filipina sebelum menembakkan meriam air kedua.

Sementara Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya, klaim ini dibantah oleh putusan Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag pada tahun 2016.

Baca Juga: Terpopuler: Jejak Megathrust 25 November 1833, Wapres Filipina Ancam Bunuh Istri Presiden dan Ketua Parlemen

Cina awalnya menyatakan bahwa kapal Filipina "berada sangat dekat" dan bahwa tindakan penjaga pantai Cina sudah "sesuai dengan hukum." Namun, dalam pernyataan berikutnya, Cina menuduh Manila membuat "tuduhan palsu" untuk memanipulasi persepsi internasional.

Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu mengecam "penggunaan meriam air dan manuver berbahaya" oleh Cina di Laut Cina Selatan. Duta Besar AS untuk Filipina, MaryKay Carlson, mengatakan tindakan Cina mengganggu operasi maritim Filipina dan membahayakan nyawa. AS menegaskan dukungannya untuk sekutu-sekutunya di Pasifik yang bebas dan terbuka.

x|close