Ntvnews.id, Sukabumi- Bencana tanah longsor melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cisarakan pada Rabu 4 Desember, mengakibatkan korban jiwa. Dalam kejadian tersebut, satu keluarga dilaporkan tertimbun material longsor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor yang terjadi di Desa Loji menghancurkan sebuah rumah yang dihuni lima orang, empat di antaranya adalah anak-anak.
"Korban tertimbun longsor yang seluruhnya merupakan anak-anak. Longsor itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB," kata Camat Simpenan R Ade Akhsan Bratadiredja, Jumat 6 Desember 2024.
Baca Juga: Longsor, Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan di Lebak Terputus
Menurut Ade, dua korban yang sudah ditemukan adalah Aden Dafa dan Ade Wahyu. Aden ditemukan dalam kondisi kritis setelah tertimpa lemari pakaian. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan ia meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sementara itu, Ade Wahyu ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi kejadian pada Kamis. Dua korban lainnya, Elma Ayunda dan Siti Hamidah, hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Sukabumi, relawan, Basarnas, TNI, Polri, serta masyarakat setempat.
Upaya pencarian terkendala oleh cuaca buruk dan medan yang berat. Kondisi ini memaksa tim pencari untuk tetap waspada guna mengantisipasi kemungkinan longsor susulan.
Baca Juga : Banjir dan Longsor Juga Terjang Tasikmalaya, Begini Penampakannya
Meski peluang menemukan kedua korban dalam kondisi selamat sangat kecil, tim tetap berharap dapat menemukan mereka dalam keadaan hidup, meskipun tantangan di lapangan sangat besar.
"Kami tetap berikhtiar dan berserah diri kepada Allah SWT, apapun kondisinya para korban harus ditemukan," tambahnya.
Ade menjelaskan bahwa mobilisasi alat berat terhambat karena akses jalan dari Jalan Raya Bagbagan menuju Kiaradua tidak dapat dilalui akibat tertutup material longsor.
Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai instansi dan relawan guna mempercepat upaya normalisasi jalan sekaligus pencarian korban. Ia berharap, selain penanganan darurat, akan ada solusi jangka panjang pascabencana, termasuk relokasi warga ke lokasi yang lebih aman.
(Sumber Antara)