Ntvnews.id, Seoul - Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang memegang kekuasaan di Korea Selatan mengakui pada hari Jumat, 6 Desember 2024, bahwa Presiden Yoon Suk Yeol perlu segera diberhentikan dari jabatannya.
Han Dong Hoon, pemimpin PPP, menyatakan bahwa jika Presiden Yoon tetap menjabat, ada kemungkinan ia akan mengambil langkah "radikal" lagi seperti yang terjadi pada Selasa, 3 Desember 2024, ketika Yoon secara tiba-tiba mengumumkan darurat militer.
Han mengungkapkan, berdasarkan fakta terbaru yang terungkap, dia yakin sudah waktunya untuk menangguhkan Presiden Yoon Suk Yeol agar negara dan rakyat Korea Selatan dapat terlindungi.
Han menekankan bahwa pada Kamis, 5 Desember 2024, informasi yang terverifikasi mengungkapkan bahwa Yoon telah memerintahkan komandan pasukan kontra-intelijen, Yeo In Hyung, untuk menangkap sejumlah tokoh politik penting yang dituduh terlibat dalam kelompok "anti-negara".
Pasukan intelijen bahkan sudah dikerahkan untuk menangkap para tokoh tersebut ketika darurat militer diumumkan.
Baca juga: Isak Tangis Gus Miftah saat Umumkan Pengunduran Diri dari Utusan Khusus Presiden
Han khawatir jika Yoon tetap menjadi presiden, langkah-langkah "radikal" tersebut akan terulang, meningkatkan risiko besar bagi negara.