Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (5/12) menerima pengunduran diri Perdana Menteri Michel Barnier setelah pemerintahannya dijatuhkan melalui mosi tidak percaya oleh parlemen pada Rabu (4/12).
Sambil menunggu terbentuknya pemerintahan baru, Macron meminta Barnier untuk memimpin pemerintahan sementara guna menangani berbagai urusan yang sedang berjalan, menurut pernyataan resmi dari Istana Elysee.
Majelis Nasional Prancis pada Rabu malam menggelar pemungutan suara untuk mendukung mosi tidak percaya, yang memaksa Barnier mengundurkan diri sekaligus mengakibatkan jatuhnya pemerintahan.
Pada Kamis pagi, Barnier bertemu dengan Macron untuk secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Kejadian ini menjadi krisis politik besar bagi Prancis, karena pemerintahan Barnier adalah yang pertama dijatuhkan melalui mosi tidak percaya sejak tahun 1962.
Keruntuhan pemerintahan ini semakin memperumit upaya pengesahan anggaran nasional untuk tahun 2025, mengingat batas waktu yang tinggal kurang dari satu bulan.