Ntvnews.id, Jakarta - Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan favorit manusia karena sifatnya yang menggemaskan dan manfaat yang diberikan, seperti membantu mengurangi stres dan menjadi teman setia. Namun, siapa yang menyangka bahwa hewan lucu ini bisa memicu tragedi tak terduga?
Insiden tragis terjadi pada Dmitry Ukhin, seorang pria berusia 55 tahun dari distrik Kirishi, wilayah Leningrad, Rusia, pada 22 November 2024. Dmitry meninggal dunia setelah mengalami pendarahan hebat akibat cakaran di kakinya oleh kucing peliharaannya, Styopka.
Luka tersebut menjadi fatal karena diperburuk oleh kondisi diabetes dan gangguan pembekuan darah yang dideritanya.
Baca Juga: Prabowo dan Wakil PM Inggris Makan Bersama, Senda Gurau soal Kucing Peliharaan
Dilansir dari Oddity Central, Selasa, 10 Desember 2024, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 11 malam. Dmitry baru saja menemukan Styopka, yang biasa berkeliaran di sekitar lingkungan, dan membawanya pulang.
Tak lama setelah itu, Dmitry menelepon tetangganya dengan panik, melaporkan luka di kakinya yang mengeluarkan darah terus-menerus. Tim medis tiba di lokasi, tetapi Dmitry sudah tidak dapat diselamatkan.
Istri Dmitry mengungkapkan bahwa Styopka adalah kucing besar yang dikenal jinak dan sangat dekat dengan suaminya. Namun, cakaran di bagian kaki Dmitry cukup dalam hingga memutus pembuluh darah utama.
"Dokter hanya bisa mengonfirmasi kematian Dmitry saat tiba di lokasi," kata juru bicara polisi setempat kepada media Komsomolskaya Pravda.
Laporan saksi mata menyebutkan bahwa Styopka tidak menunjukkan tanda-tanda agresif sebelum kejadian. Meski demikian, cakaran tersebut terbukti sangat parah dan berujung fatal. Kondisi Dmitry semakin diperburuk oleh komplikasi medis yang diidapnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Pria Pemakan Daging Kucing di Semarang Jadi Tersangka
Menurut keterangan juru bicara kepolisian, sekitar pukul 11 malam, Dmitry menghubungi layanan darurat 112 untuk melaporkan luka akibat cakaran di kakinya. Meski tetangganya berusaha membantu, pendarahan terus berlangsung tanpa henti.
Pihak berwenang menyatakan tidak ditemukan indikasi tindak kejahatan dalam insiden ini. "Jelas tidak ada unsur kriminal dalam kejadian ini," kata juru bicara polisi. Meski begitu, penyelidikan dilakukan untuk memahami lebih lanjut perilaku Styopka yang sebelumnya dikenal ramah dan jinak.
Dalam foto-foto yang beredar di media sosial, Styopka tampak sebagai kucing besar dengan cakar yang cukup panjang. Para ahli menilai, kasus seperti ini jarang terjadi, terutama pada kucing peliharaan. Insiden ini menjadi pengingat bahwa insting hewan tetap dapat muncul, bahkan pada situasi yang tampak normal.