A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Penjarahan, Kurangnya Staf dan Obat Ganggu Layanan Kesehatan di Suriah - Ntvnews.id

Penjarahan, Kurangnya Staf dan Obat Ganggu Layanan Kesehatan di Suriah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2024, 16:30
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Warga Suriah yang melarikan diri dari Suriah terjebak di perbatasan dengan Lebanon di kawasan perbatasan Masnaa pada 12 Desember 2024. Warga Suriah yang melarikan diri dari Suriah terjebak di perbatasan dengan Lebanon di kawasan perbatasan Masnaa pada 12 Desember 2024. (Antara)

Ntvnews.id, PBB - Penjarahan serta minimnya staf dan obat-obatan telah memaksa banyak fasilitas kesehatan di Suriah untuk ditutup, di tengah situasi keamanan yang terus memburuk. Informasi ini disampaikan oleh badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (13/12).

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA), PBB bersama mitra-mitranya tetap mendukung upaya bantuan kemanusiaan dan akan melanjutkan kegiatan tersebut segera setelah kondisi keamanan memungkinkan.

Baca juga: Presiden-Wapres Hingga Jokowi Hadiri Pernikahan Putri Zulkifli Hasan

Selama 14 tahun konflik berkepanjangan di Suriah, lebih dari 13 juta orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka, kata OCHA.

Di wilayah timur laut Suriah, mitra kesehatan telah membuka lebih dari 20 fasilitas kesehatan keliling untuk menangani kasus-kasus kritis dan memberikan konsultasi medis awal. Sementara itu, di wilayah barat laut Suriah, terdapat 30 tim medis keliling yang memberikan layanan kesehatan dasar, vaksinasi, dan perawatan untuk ibu, sekaligus membantu pengungsi dengan mendistribusikan berbagai bentuk bantuan seperti makanan, tenda, pakaian musim dingin, perlengkapan kebersihan, dan uang tunai.

Meski begitu, lembaga-lembaga kemanusiaan mengungkapkan bahwa diperlukan lebih banyak dukungan untuk menjangkau lebih banyak orang dan membantu komunitas yang menjadi tuan rumah bagi para pengungsi.

Komisariat Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) melaporkan bahwa ribuan pengungsi Suriah mulai kembali dari Lebanon ke negara asal mereka. Mereka melintasi titik perbatasan Masnaa dan area perlintasan lainnya, menuju daerah seperti Idlib, pedesaan Damaskus, Kota Damaskus, Daraa, Aleppo, dan sejumlah lokasi lain. Namun, pada saat yang sama, masih ada warga Suriah yang terus mengungsi ke Lebanon.

Selain itu, beberapa pengungsi juga kembali dari Turki melalui perbatasan Bab al-Hawa dan Bab al-Salam menuju wilayah barat laut Suriah.

Menurut UNHCR, konflik yang berlangsung selama 14 tahun ini telah membuat lebih dari 13 juta warga Suriah mengungsi dari rumah mereka. Hingga kini, badan tersebut belum merilis data resmi terkait jumlah pengungsi yang kembali atau pengungsi baru.

"Salah satu tantangan utamanya adalah tidak adanya otoritas imigrasi di sisi Suriah (perbatasan)," ujar Gonzalo Vargas Llosa, perwakilan UNHCR di Suriah, dalam konferensi pers via telepon.

"Para pejabat imigrasi yang bertugas di sana pada rezim sebelumnya, semuanya telah mundur dari jabatan mereka dan otoritas transisi yang baru belum dapat menetapkan prosedur imigrasi, yang tentu saja menimbulkan sejumlah tantangan dan kesulitan," tambahnya.

Dalam 72 jam terakhir, UNHCR melaporkan bahwa beberapa aktivitas mereka di area yang lebih aman telah kembali dilanjutkan melalui mitra-mitra lokal. Badan tersebut juga menyatakan bahwa mereka memberikan dukungan pada 114 pusat komunitas di Suriah, yang menyediakan layanan bagi pengungsi internal maupun mereka yang kembali ke negara tersebut.

(Sumber: Antara)

x|close