Ntvnews.id, Jakarta - DPP PDI Perjuangan resmi memecat Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu, 4 Desember 2024 lalu.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan oleh PDIP di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Nah, berikut rekam jejak politik Presiden Ke-7 RI Joko Widodo:
Dilansir dari repository.umy.ac.id, karier politik Jokowi dimulai dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDIP membentuk koalisi dan mencalonkan Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo.
Baca Juga: Joko Widodo dan Bamsoet Jadi Saksi Nikah Thariq dan Aaliyah
Pada masa kampanye, popularitas Jokowi masih rendah, dan mayoritas warga Surakarta belum begitu mengenalnya.
Kemenangan Perdana
Strategi "blusukan" yang diterapkan Jokowi terbukti ampuh dalam meningkatkan keterpilihannya. Ia berhasil mengalahkan pasangan petahana dengan perolehan suara sebesar 36,62 persen.
Kemenangan ini mengantarkan Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo untuk periode pertama. Selama menjabat, Jokowi berfokus pada pembangunan kota dengan pendekatan humanis. Penataan kota yang modern dan bermartabat menjadi prioritasnya, membawa perubahan positif yang signifikan bagi Surakarta.
Periode Kedua
Melihat kemajuan pesat Surakarta di bawah kepemimpinannya dan dukungan luas dari masyarakat, Jokowi kembali dicalonkan sebagai Wali Kota Solo pada 2010. Kali ini, dukungan politiknya semakin meluas dengan tambahan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Damai Sejahtera (PDS), selain PDIP sebagai partai utama.
Baca Juga: Tok! PDIP Resmi Pecat Jokowi dan Gibran
Hasil pemilihan menunjukkan dukungan luar biasa dari masyarakat, dengan perolehan suara lebih dari 90 persen. Kemenangan besar ini memperkuat posisi Jokowi sebagai Wali Kota Solo untuk periode kedua.
Gubernur DKI Jakarta
Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dianggap sukses dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat. Beberapa inisiatifnya meliputi pembangunan rumah susun, kampung deret, dan rusunawa di berbagai lokasi seperti Marunda, Tanah Tinggi, Rawa Bebek, dan Daan Mogot.
Dalam sektor kesehatan, Jokowi memperkenalkan Kartu Jakarta Sehat untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga kurang mampu. Di bidang pendidikan, ia meluncurkan Kartu Jakarta Pintar sebagai bentuk insentif untuk mendukung akses pendidikan.
Presiden RI ke-7
Sebagai Presiden, Jokowi mendapat apresiasi atas keberhasilannya menjaga surplus perdagangan, serta mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, khususnya selama masa pandemi.
Di sektor infrastruktur, ia berfokus pada pemerataan pertumbuhan ekonomi dengan membangun fasilitas transportasi udara, laut, dan darat. Selain itu, Jokowi juga memprioritaskan pembangunan bendungan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekaligus mendukung sektor pertanian.