Intelijen Korsel: 100 Tentara Korut Yang Dikirim ke Rusia Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Des 2024, 14:32
Muhammad Hafiz
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa penempatan tentara Korea Utara di Rusia merupakan ancaman keamanan bagi Korea Selatan dan komunitas global, menurut laporan media lokal, Selasa (29/10/2024). Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa penempatan tentara Korea Utara di Rusia merupakan ancaman keamanan bagi Korea Selatan dan komunitas global, menurut laporan media lokal, Selasa (29/10/2024). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan pada Kamis, 19 Desember 2024 melaporkan bahwa setidaknya 100 tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia untuk bertempur di Ukraina telah tewas, sementara 1.000 lainnya mengalami luka-luka. Informasi ini disampaikan oleh seorang anggota parlemen setelah menerima pengarahan tertutup dari NIS.

Dalam laporan tersebut, NIS mengungkapkan bahwa militer Rusia mengeluhkan keterbatasan pasukan Korea Utara, terutama dalam menghadapi drone. Mayoritas pasukan tersebut dikerahkan sebagai penyerang garis depan.

Baca juga: Ketua Partai Berkuasa Korea Selatan Han Doong-hoon Mengundurkan Diri

Menurut NIS, sekitar 11.000 tentara Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Kursk mulai dilibatkan dalam pertempuran aktif pada Januari dan Februari. Selain itu, ada indikasi bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, sedang bersiap melatih pasukan operasi khusus untuk dikirim tambahan ke Ukraina.

Sebelumnya, Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, membagikan sebuah video yang ia klaim menunjukkan seorang tentara Rusia sedang membakar tubuh tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran.

Dalam video yang diunggah di media sosial pada Selasa (17/12), Zelenskyy menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menyembunyikan keberadaan pasukan Korea Utara yang bertempur di pihak Rusia.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan rekaman yang tampak seperti mayat yang terbakar sebagian, dengan teks berbahasa Inggris yang berbunyi, "Rusia berusaha menyembunyikan wajah-wajah tentara Korea Utara bahkan setelah kematian."

Halaman
x|close