Kondisi ini semakin kompleks dengan pergantian kepemimpinan pasukan AS di Korea Selatan, di mana Jenderal Paul LaCamera akan digantikan oleh Jenderal Xavier Brunson. Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menegaskan tidak ada gangguan dalam kesiapan operasional dan postur militer.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Setelah Pemakzulan Presiden Korea Selatan?
Chun In-bum, pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat Korea Selatan yang kini menjadi anggota senior di Institut Nasional untuk Studi Pencegahan, menyatakan keyakinannya bahwa militer tetap berfungsi meskipun terjadi pergantian perwira senior.
"Pada tingkat taktis, pasukan memahami misi mereka dan tetap fokus," ujarnya kepada DW.
Chun menambahkan bahwa kegagalan terjadi pada perwira senior yang seharusnya melindungi militer dari pengaruh politik. Namun demikian, ia memuji para anggota militer tingkat bawah yang berhasil mengisi kekosongan dan memastikan kelangsungan sistem.
Chun juga menyebutkan bahwa meskipun Korea Utara tetap diam terhadap krisis politik ini, mereka memahami bahwa setiap upaya agresi hanya akan menyatukan rakyat Korea Selatan melawan ancaman eksternal.
Senada dengan itu, Park Jung-won, profesor hukum dari Universitas Dankook, menyatakan bahwa Korea Selatan telah berhasil mengatasi ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh deklarasi darurat militer. Ia memuji penerapan prinsip hukum yang tetap kokoh meskipun dalam tekanan.