"Yang kedua adalah kebaikan bersama. Itulah cita-cita kemerdekaan kita, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Menurut Kardinal Suharyo, hal tersebut juga dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif lembaga-lembaga negara dalam memperjuangkan kebaikan bersama, dengan menghindari praktik korupsi, suap, dan tindakan serupa lainnya.
Pilar ketiga, lanjut Kardinal Suharyo, adalah solidaritas dan kesetiakawanan.
"Kalau saya ambil saja contoh yang selalu saya sampaikan kepada umat, angka stunting itu susah sekali dikurangi. Sementara sampah makanan yang dibuang itu semakin tahun semakin tinggi. Apakah itu namanya solidaritas?", katanya.
Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa pilar keempat adalah memberikan perhatian khusus kepada saudara-saudari yang kurang beruntung. Hal ini dianggap penting, mengingat masih banyak orang yang menghadapi berbagai masalah, seperti tidak memiliki KTP, kesulitan mengakses pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil.
Baca Juga : Asmirandah Kenang Momen Lahiran Anak di Hari Natal 4 Tahun Lalu
Pilar kelima, lanjutnya, adalah menjaga keutuhan ciptaan. Masalah yang masih dihadapi, seperti perubahan iklim, telah menyebabkan kegagalan panen dan membuat pola musim menjadi semakin tidak menentu.