Ribuan Turis Dievakuasi dari Menara Eiffel Paris, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Des 2024, 05:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menara Eiffel Menara Eiffel (Freepik/ @wirestock)

Ntvnews.id, Paris - Sekitar 1.200 orang dievakuasi dari Menara Eiffel setelah alarm kebakaran berbunyi pada Selasa, 24 Desember 2024. Menurut Société d'Exploitation de la Tour Eiffel (SETE), penyebab alarm adalah korsleting pada rel listrik lift antara lantai dua dan puncak, namun tidak ada ancaman bahaya.

Media Prancis sebelumnya melaporkan adanya kobaran api, namun SETE menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan sesuai protokol keselamatan dan memastikan bahwa situasi aman.

“Setelah memastikan tidak ada bahaya, petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi kejadian. Tidak ada pengunjung yang berada dalam bahaya. Bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran, SETE, serta teknisi elevator dan pemeliharaan listrik, sedang menyelidiki penyebab insiden ini,” demikian pernyataan SETE, dikuti dari Newsweek, Jumat, 27 Desember 2024.

Baca Juga: Seorang Pria Telanjang Dada Panjat Menara Eiffel Beberapa Jam Sebelum Upacara Penutupan Olimpiade Paris

Setelah sempat ditutup, Menara Eiffel kini kembali dibuka hingga lantai dua. Bangunan ikonik ini rata-rata menerima kunjungan antara 15.000 hingga 25.000 orang setiap harinya, menurut data RoadGenius.

Pada Januari lalu, beredar foto dan video palsu di media sosial yang mengklaim Menara Eiffel terbakar. Kebakaran terakhir yang tercatat terjadi pada Januari 1956 di ruang transmisi televisi, mengakibatkan kerusakan signifikan.

Menurut laporan Euronews, alarm kebakaran kali ini berbunyi sekitar pukul 10.30 pagi. Julien Tellier, jurnalis Boulevard Voltaire, menyebutkan bahwa “Sekitar 1.200 orang dievakuasi. Kebakaran diduga berasal dari kabel yang terlalu panas.”

“Api berhasil dikendalikan dan sudah padam. Kebakaran ini kemungkinan disebabkan oleh perangkat di dekat kabel elevator yang mengalami panas berlebih,” tulis Tellier.

Kejadian ini mengingatkan publik pada kebakaran hebat yang melanda Katedral Notre Dame pada 2019 lalu. Setelah lima tahun renovasi, katedral tersebut akhirnya dibuka kembali pada Desember 2024.

Baca Juga: Geger Mantan Presiden Prancis Kena Hukuman yang Tak Biasa

Pada 29 November, Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama istrinya, Brigitte, serta Uskup Agung Paris Laurent Ulrich, melakukan tur yang disiarkan secara nasional.

Dalam pidatonya, Macron menyatakan bahwa kebakaran Notre Dame merupakan luka bagi bangsa, namun usaha restorasi menjadi simbol kebangkitan. "Kebakaran di Notre Dame adalah luka nasional, dan Anda telah menjadi obatnya melalui tekad, kerja keras, dan komitmen. Prancis sangat berterima kasih," ungkap Macron.

Restorasi yang menelan biaya lebih dari 700 juta euro (sekitar Rp11,7 triliun) ini tidak hanya memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membersihkan kotoran dan jelaga dari interiornya. Proses ini juga melibatkan penggantian balok kayu besar di atap, yang menggantikan struktur abad pertengahan yang terbakar habis.

Kerusakan akibat kebakaran mencakup menara katedral, atap yang dikenal sebagai "hutan", serta kubah batu di atas transept dan nave. Namun, banyak artefak penting berhasil diselamatkan, termasuk jendela kaca patri, patung, karya seni, dan Mahkota Duri yang dianggap sebagai relik suci.

Patung Perawan Maria dari Pilar, yang berada di dalam nave, juga nyaris tidak mengalami kerusakan meski terkena reruntuhan.

Sebanyak 16 patung tembaga besar yang melambangkan Rasul dan Injil, yang sebelumnya menghiasi menara, telah diturunkan untuk renovasi hanya empat hari sebelum kebakaran terjadi. Selain itu, organ katedral, yang merupakan salah satu yang terbesar di Prancis, mengalami kerusakan akibat debu dan asap tetapi dapat diperbaiki.

x|close