Namun, keberadaan manusia hasil rekayasa genetik ini akan memicu perdebatan sengit mengenai etika dan moral. Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah manusia memiliki hak untuk mengubah kodrat alami dengan "bermain Tuhan."
Bencana longsor melanda Kampung Cijurey, Desa Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada Rabu malam (6/11/2024) sekitar pukul 19.00 WIB. (Instagram)
Salomé memperingatkan tentang bencana iklim besar, seperti badai atau kekeringan, yang disebabkan oleh rekayasa geo. Ia percaya bahwa peristiwa buatan ini akan terjadi di lokasi-lokasi tak terduga dan mengganggu keseimbangan ekosistem global.
Menurutnya, teknologi manipulasi cuaca bisa dijadikan senjata untuk tujuan perang dan dominasi ekonomi.
Alien (Istimewa)
Salomé juga meramalkan bahwa pada tahun 2025, manusia akan menemukan bukti nyata keberadaan makhluk luar angkasa. Penemuan ini diharapkan mengubah cara pandang manusia terhadap alam semesta dan posisi mereka di dalamnya.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Cina mungkin menyembunyikan informasi ini, yang berpotensi memicu keresahan global.
Pekerja Jepang (Istimewa)
Salomé juga memprediksi bahwa pada tahun 2025, chip implan akan semakin luas digunakan dengan alasan untuk meningkatkan kesehatan dan keamanan. Namun, ia memperingatkan bahwa chip ini bisa menjadi alat pengawasan massal yang mengancam kebebasan individu.
Salomé juga mengklaim bahwa landasan untuk perubahan ini telah dimulai secara bertahap selama pandemi Covid-19, membuat transisi tersebut lebih mudah dari yang diperkirakan.