Dari Januari 2019 hingga Agustus 2024, Bandara Muan melayani 11.004 penerbangan dengan tingkat serangan burung sebesar 0,09 persen.
Sebagai perbandingan, Bandara Gimhae, meskipun memiliki jumlah insiden tertinggi, mencatat tingkat serangan lebih rendah sebesar 0,03 persen, berada di urutan kedelapan.
Sementara itu, Bandara Jeju dan Gimpo, dengan jumlah penerbangan tertinggi masing-masing 926.699 dan 757.479, mencatat tingkat kejadian lebih rendah, yaitu 0,01 persen dan 0,02 persen.
Baca Juga : Pesawat Jeju Air Kembali Alami Masalah hingga Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat
Tidak semua insiden serangan burung mengakibatkan kerusakan. Dari total 559 insiden, hanya 20 yang menyebabkan kerusakan, atau sekitar 3,58 persen.
Namun demikian, serangan burung tetap menjadi ancaman utama bagi keselamatan penerbangan.
Menurut laporan Korea Environment Institute, bandara dan burung berbagi kesamaan, yaitu penerbangan, sehingga wilayah yang cocok untuk bandara sering kali juga menjadi habitat burung.