Lee Geun-young, profesor dari Korea National University of Transportation, mengatakan, “Bandara biasanya dibangun di area tanpa hambatan dan minim gangguan suara, sehingga sering terletak di dekat garis pantai, yang secara alami juga menjadi habitat burung.”
Para ahli menambahkan bahwa tidak adil jika hanya menyalahkan Bandara Muan sebagai lokasi dengan jumlah burung migrasi yang tinggi.
Bandara Internasional Incheon, gerbang utama Korea, juga dibangun di atas lahan pasang surut yang menjadi habitat burung migrasi. Bandara Gimpo dan Gimhae pun berada di area serupa.
“Tidak tepat menyatakan Bandara Muan secara khusus rentan terhadap serangan burung. Serangan burung dapat terjadi di bandara mana pun,” kata Lee.
Baca Juga: Kecelakaan Jeju Air Jadi Tragedi Terburuk Sepanjang Sejarah Penerbangan Korea Selatan
Masalah serangan burung bukan hanya menjadi perhatian di Korea, tetapi juga di seluruh dunia.
Data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menunjukkan 97.751 insiden serangan burung terjadi di 196 negara dari 2008 hingga 2015, rata-rata 14.000 insiden per tahun.