"Kami berharap seluruh peserta mampu mengoperasikan excavator hidrolik secara benar dan aman, termasuk membuat parit untuk persawahan," lebih lanjut Syaifuddin Zuhri.
Melalui program ini, UT School berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam pembangunan di daerahnya.
UT School berdiri sejak tahun 2008, yang memiliki visi menjadi lembaga pendidikan keterampilan mekanik dan operator alat berat terbaik di dunia. Di tahun 2025, UT School memiliki 23 titik cabang dan menargetkan cabangnya tersebar lebih merata di seluruh Indonesia.