Pilot Korsel Ungkap Tak Pernah Diberi Tahu soal Adanya Gundukan Beton di Bandara Muan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jan 2025, 13:29
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Para penyelidik dari tim gabungan bekerja untuk mengangkat sebuah mesin yang terkubur di gundukan localizer di lokasi kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, pada hari Kamis, 2 Januari 2025. Para penyelidik dari tim gabungan bekerja untuk mengangkat sebuah mesin yang terkubur di gundukan localizer di lokasi kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, pada hari Kamis, 2 Januari 2025. (Yonhap)

"Menurut pengalaman saya, tabrakan burung terjadi kira-kira setahun sekali dan biasanya hanya mengenai sayap. Kami selalu memeriksa kondisi cuaca lewat transmisi frekuensi, dan belakangan ini, bandara Muan telah mengeluarkan pemberitahuan aktivitas burung setiap hari, sementara pengendali lalu lintas udara memberitahukan kami jika ada burung di landasan pacu," ujarnya.

Baca juga: Seoul Berhasil Amankan CVR Pesawat Jeju Air, Rekaman Suara Siap Dianalisis

Pejabat dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS serta tim investigasi gabungan Korea Selatan-AS sedang melakukan pemeriksaan terhadap puing-puing pesawat dan gundukan localizer di tempat kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan yang terjadi di Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, pada hari Selasa. Yonhap

Kecelakaan Jeju Air terjadi pada hari Minggu pukul 8:57 pagi. Menara kontrol telah mengeluarkan peringatan terkait tabrakan burung sebelum pesawat mencoba mendarat dengan posisi perut. Dalam proses pendaratan, pesawat menabrak gundukan beton localizer, yang mengakibatkan ledakan. Kecelakaan ini menewaskan 179 penumpang dan menyebabkan dua anggota kru terluka.

Halaman
x|close