Ntvnews.id, Seoul - Seorang pilot yang memiliki pengalaman tujuh tahun di Bandara Internasional Muan menyatakan bahwa dia tidak pernah diberitahu mengenai keberadaan gundukan beton yang berfungsi sebagai tempat untuk localizer (sistem pendaratan instrumen) di landasan pacu, dan dia pun tidak bisa membedakannya dengan tumpukan tanah biasa.
Struktur beton tersebut diduga memperburuk tingkat keparahan kecelakaan, karena tabrakan pesawat dengan gundukan beton yang keras saat mendarat dengan posisi perut diperkirakan menjadi penyebab ledakan dahsyat yang terjadi.
"Saya sering melihat gundukan itu dari udara saat lepas landas atau mendarat dan saya kira itu hanya tumpukan tanah. Tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa itu terbuat dari beton," ujar Pilot yang juga seorang instruktur penerbangan, dikutip dari Yonhap News pada Kamis, 2 Januari 2024.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Pangkas Jadwal Penerbangan
"Di peta bandara atau panduan lainnya tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa gundukan itu adalah struktur beton setinggi 2 meter dan tebal 4 meter. Bahkan pilot lain pun tidak mengetahui keadaan sebenarnya," tambahnya.
Dia juga membahas isu mengenai tabrakan burung yang disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa para pilot biasanya memantau aktivitas burung melalui Layanan Informasi Terminal Bandara.