Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, mengungkapkan kronologi penembakan di Tol Tangerang-Merak yang melibatkan oknum TNI AL dan mengakibatkan seorang korban meninggal dunia. Penembakan tersebut terkait dengan masalah yang melibatkan mobil sewaan.
"Terjadi upaya perampasan dan pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena ada situasi tarik-menarik di sana, sehingga terjadi penembakan," kata Suyudi, Senin 6 Januari 2025.
Baca Juga : Polisi Masih Kejar Pelaku Begal di Kelapa Gading
Menurutnya, kasus tersebut berawal dari tindak penggelapan sesuai Pasal 372 KUHP terhadap sebuah mobil sewaan. Setelah serangkaian pemindahtanganan mobil tersebut, kasus ini berakhir dengan penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI, yang terjadi setelah upaya pencarian mobil yang disewa oleh pihak penyedia.
"Kasus itu bermula dari penyewaan sebuah mobil berjenis Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO yang disewakan oleh warga Pandeglang berinisial AS kepada seorang berinisial IH yang kini berstatus DPO," katanya.
Menurutnya, IH menyiapkan identitas palsu saat menyewa mobil tersebut, dengan memberikan KTP dan KK palsu kepada AS. Setelah serangkaian pemindahtanganan dari IH, mobil itu akhirnya dijual kepada Sertu AA, anggota TNI AL, dengan harga Rp40 juta.
Dia menjelaskan bahwa penyedia sewa telah memasang tiga GPS atau alat pelacak pada mobil tersebut. Namun, ketika mobil itu berada di tangan anggota TNI, dua GPS sudah dilepas, dan hanya satu GPS yang tersisa dan masih aktif.