Ntvnews.id, Jakarta - Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, mengungkapkan fakta terkait insiden penembakan yang terjadi di Tol Tangerang-Merak, yang melibatkan oknum TNI Angkatan Laut (AL) dan berujung pada tewasnya seorang korban.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan dalam konferensi pers di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta pada Senin, 6 Januari 2025, insiden tragis tersebut berkaitan dengan sengketa mengenai mobil sewaan yang bermasalah.

Menurut Suyudi, kejadian ini bermula dari adanya upaya perampasan kendaraan oleh pihak penyedia jasa sewa. Ketegangan meningkat saat terjadinya tarik-menarik yang akhirnya memicu penembakan.

"Terjadi upaya perampasan dan pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena ada situasi tarik-menarik di sana, sehingga terjadi penembakan," kata Suyudi .

Konferensi Pers Pangkoarmada (Antara/ Bagus Ahmad Rizaldi)

"Kasus itu bermula dari penyewaan sebuah mobil berjenis Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO yang disewakan oleh warga Pandeglang berinisial AS kepada seorang berinisial IH yang kini berstatus DPO," sambungnya.

Seto menuturkan, IH sebelumnya telah menyiapkan identitas palsu saat menyewa mobil tersebut kepada AS. Kemudian mobil dijual ke Sertu AA, anggota TNI AL dengan harga Rp40 juta.

Mobil telah dipasang tiga GPS penyedia sewa. Tetapi saat berada di tangan anggota TNI, dua GPS sudah dilepas dan hanya tersisa satu GPS masih aktif. Pemilik mobil selaku penyedia sewa lantas melakukan pencarian mobil secara mandiri.