Baca Juga: Kasus HMPV Terus Melonjak di China, Ini 6 Informasi Penting dari Kemenkes RI
Dia menambahkan bahwa jenis skrining yang diberikan akan disesuaikan dengan kelompok usia, seperti skrining kanker untuk lansia dan skrining penyakit kongenital untuk balita.
"Karena ini kan banyak sekali, masif ratusan juta. Nah untuk itu yang keempat, saya pesan ini sama seperti COVID, nanti akan sangat menggunakan sistem digital," katanya.
Setelah skrining, kata Menkes, hasilnya akan dikirimkan melalui WhatsApp (WA), mirip dengan proses pengiriman hasil tes PCR COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya akan mulai mempromosikan platform SatuSehat mulai minggu ini.
Dalam kuesioner yang akan disajikan di platform tersebut, Menkes menambahkan, akan ada juga pertanyaan terkait kesehatan jiwa.
Baca Juga: Kemenkes dan KemenPPPA Luncurkan Solusi Digital untuk Korban KDRT Lewat Aplikasi SatuSehat
"Skrining jiwa itu sekarang kita under-screen. Jadi orang merasa sehat jiwanya padahal enggak. Dan buktinya kayak yang tadi kan, almarhumah (dr. Aulia Risma Lestari). Itu kan sebenarnya dia ada sakit jiwa, tapi kan tidak terdeteksi. Karena masalah kejiwaan ini skriningnya kurang bagus," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.