Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa skrining kesehatan gratis akan dimulai pada Februari, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Presiden Prabowo Subianto, sementara sosialisasi programnya dimulai pada Januari.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, yang ditemui di Jakarta pada Kamis, menjelaskan bahwa skrining ini bertujuan untuk mencegah penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seperti stroke dan penyakit jantung.
Baca Juga: Kemenkes dan BGN Upayakan Perluasan Akses ke Gizi Baik Bagi Ibu dan Balita
Dia juga menyebutkan bahwa ada tiga aspek yang akan diperiksa dalam skrining ini, yaitu tekanan darah, gula darah, dan kadar lemak darah atau kolesterol.
"Nah ini yang kita mau kejar duluan sebenarnya. Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit, golongan menengah. Nah ini benar-benar skrining untuk ratusan juta rakyat Indonesia yang selama ini nggak pernah di-skrining," kata Menkes, Kamis 9 Januari 2025.
Skrining kesehatan ini, kata Menkes, akan dilaksanakan di 10 ribu puskesmas, dan kemungkinan juga akan memanfaatkan sekitar 15 ribu hingga 20 ribu klinik swasta untuk menjangkau sekitar 280 juta penduduk.
"Skrining ulang tahun ini dilakukan untuk kelompok balita, kelompok dewasa, dan kelompok lansia. Supaya juga gak terlalu penuh puskesmas. Sedangkan kelompok anak-anak, jadi usia sekolah sampai 18, itu nanti akan dilakukan skrining di sekolah. Bukan saat ulang tahun, tapi pada saat pas masuk sekolah," katanya.