Ntvnews.id, Jakarta - Agrigento, sebuah kota bersejarah di Sisilia, kini menghadapi krisis air yang diperburuk oleh perubahan iklim dan peningkatan jumlah wisatawan. Kekurangan air ini mengancam kelestarian situs bersejarah dan kelangsungan bisnis lokal.
Masalah air di kota ini bukanlah hal baru, mengingat Agrigento yang terletak di puncak bukit di pantai barat daya Sisilia telah lama mengalami kekurangan pasokan air.
Dilansir dari Mirror , Jumat, 10 Januari 2025, cadangan air biasanya disimpan dalam tangki, dan pasokan air diangkut menggunakan truk tangki. Namun, perubahan iklim dan musim kemarau yang berkepanjangan memperburuk kondisi tersebut.
Baca Juga: Ngeri, Negara Eropa Ini Alami Kekeringan dan Air-air terasa Asin
Sumber air Agrigento sangat bergantung pada saluran air bawah tanah yang sudah tua dan sering bocor.
Rencana untuk memperbaiki sistem ini sebenarnya telah diajukan sejak 2011, tetapi hingga kini belum ada langkah nyata. Pada Mei 2024, Pemerintah Italia menganggarkan 20 juta euro atau sekitar Rp340 miliar untuk membeli truk tangki air dan menggali sumur baru di Sisilia. Sayangnya, hingga Juli 2024, hanya 17% dari proyek tersebut yang selesai.
Krisis air ini turut mengancam keberadaan situs bersejarah seperti Lembah Kuil, salah satu lanskap pertanian penting di daerah tersebut. Kekeringan yang berkepanjangan berisiko mengubah atau merusak kondisi situs ini.