Fadli Zon, sebagai perwakilan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, juga menekankan bahwa segala cara harus dilakukan guna mendukung dan membela Palestina.
"Tentu di dalam membela dan mendukung ini, semua cara harus kita lakukan. Karena apa yang dilakukan pihak Israel ini adalah sangat destruktif secara fisik, mental dan lain-lain," ujarnya.
Di jalur kebudayaan, kata dia, dukungan-dukungan masyarakat Indonesia di dalam bentuk festival yang diselenggarakan oleh Adara, sangatlah penting.
"Karena budaya ini sesuatu yang berangkat dari hati. Sehingga ini bisa menggerakkan hal-hal yang baik, baik itu ekspresi budayanya dalam bentuk puisi kah, tulisan, narasi, tari atau pun drama, teater, film. Banyak sekali ekspresi-ekspresi budaya di dalam mendukung rakyat Palestina," papar dia.
Bahkan, kata Fadli ada rencana pendirian museum yang menyimbolkan dukung terhadap perjuangan rakyat Palestina. "Ini merupakan bagian dari dukungan kita membela rakyat Palestina, membela kemerdekaan Palestina," kata dia.
Adapun, berbagai pertunjukan seni mewarnai puncak acara yang menceritakan transformasi kondisi Palestina sebelum dan setelah hadirnya penjajahan. Dialog penuh makna antara pendongeng ternama, Kak Ojan, bersama anaknya, Ata, mengawali rangkaian cerita. Selain itu, ada pembacaan puisi karya penyair legendaris Palestina, Mahmoud Darwish, oleh Bella Fauzi, yang membawa pesan betapa indahnya Palestina. Kolaborasi pertunjukan teater dengan tim DKJ dan berbagai tayangan video semakin menghidupkan suasana, serta memberikan kesan mendalam kepada para penonton.
Suara tiga tokoh penting, yaitu Ikang Fawzi, Chiki Fawzi, dan juga Nurjanah Hulwani membangkitkan semangat para pengunjung di atas panggung festival. Ketiganya menyampaikan orasi kemanusiaan mengenai blokade, genosida di Gaza, serta kondisi masyarakat Palestina saat ini. Jose Rizal, Seorang sastrawan ternama dan aktor Indonesia juga ikut mewarnai panggung dengan puisi karyanya.