"Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah bertemu dan sepakat untuk berdamai. Penyelesaian ini akan dilanjutkan sesuai dengan hukum adat di daerah Alai. Hari ini saya sudah mencopot yang bersangkutan. Kami juga memohon maaf kepada saudara Jauhari dan keluarga atas kejadian ini. Kapolres telah memutuskan untuk menanggung seluruh biaya pengobatan korban," ujarnya.
Namun, pernyataan tersebut dibantah keras oleh Rini Ulandari, anak korban. Ia menegaskan bahwa keluarganya tidak akan berdamai dan akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Menurut Rini, pihak kepolisian berupaya menggiring opini publik agar berita ini tidak menyebar luas.
"Jam 11 tadi sudah selesai operasi hidung Ayah yang patah. Semua postingan dari pihak kepolisian dan media Prabumulih yang menuliskan keluarga kami sudah berdamai itu tidak benar!" jelasnya.
"Itu semua dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggiring opini publik supaya berita tidak tersebar luas dan mencemarkan nama kepolisian. Mohon kepada pihak berwajib untuk lebih adil, karena kalau kasus ini tidak diselesaikan dengan tuntas masyarakat akan semakin tidak percaya. Kami pihak keluarga tidak berdamai," ujarnya menambahkan.