Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 1.977 tahanan Palestina, termasuk 290 orang yang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.687 tahanan lainnya yang ditahan atas berbagai tuduhan, akan dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Menurut laporan media Israel, kesepakatan ini akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025. Tel Aviv setuju untuk membebaskan para tahanan Palestina tersebut sebagai imbalan untuk 33 sandera Israel yang saat ini berada di Jalur Gaza. Informasi ini disampaikan oleh harian Yedioth Ahronoth.
Baca juga: Kabinet Israel Akhirnya Setujui Gencatan Senjata Gaza
Dalam kesepakatan ini, sebanyak 1.000 tahanan Palestina yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023 dan 47 tahanan yang ditangkap kembali meskipun telah dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan tahun 2011 akan dibebaskan.
Proses pertukaran akan dilakukan dalam tujuh tahap selama 42 hari pertama. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Jumat bahwa pada hari pertama kesepakatan, tiga sandera Israel akan dibebaskan, diikuti oleh empat sandera pada hari ketujuh.
Selanjutnya, tiga sandera akan dibebaskan setiap pekan pada hari ke-14, 21, 28, dan 35. Kelompok terakhir yang terdiri dari 14 sandera akan dibebaskan pada pekan terakhir fase pertama.
Kantor pemimpin otoritas Israel mengeluarkan pernyataan yang memastikan bahwa proses pertukaran akan dimulai pada Minggu setelah disetujui oleh Kabinet Keamanan dan pemerintah. Daftar tahanan yang akan dibebaskan dalam fase pertama kesepakatan akan diterbitkan oleh Kementerian Kehakiman Israel dan Dinas Penjara Israel.