Dari Kehancuran Menuju Pemulihan: Warga Gaza Mulai Menata Kehidupan Usai Gencatan Senjata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jan 2025, 11:40
Akbar Mubarok
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga Palestina berkumpul untuk merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (15/1/2025) waktu setempat. Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Rabu mengumumkan kesepakatan telah dicapai untuk para sandera di Gaza menyusul adanya laporan media bahwa Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Warga Palestina berkumpul untuk merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (15/1/2025) waktu setempat. Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Rabu mengumumkan kesepakatan telah dicapai untuk para sandera di Gaza menyusul adanya laporan media bahwa Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata. ((Antara) )

Ntvnews.id, Gaza - Gencatan senjata di Jalur Gaza menghadirkan perdamaian dan pemulihan bertahap bagi warga setempat. 

Mereka merayakan berakhirnya agresi Israel dengan kembali membuka toko-toko, sebagaimana dilaporkan pada Minggu 19 Januari lalu.

Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Minggu 19 Januari lalu pada pukul 11.15 pagi waktu setempat, truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki wilayah Palestina tersebut melalui perbatasan Mesir.

Baca Juga : Gaza Kelar, Kini PBB Desak Militer Israel Mundur dari Wilayah Lebanon

"Setelah gencatan senjata berlaku di Gaza, kami mulai menurunkan ribuan personel kepolisian Palestina di seluruh wilayah untuk menjalankan rencana bagi memastikan keamanan dan ketertiban umum," ucap Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta, Senin 20 Januari 2025.

Pasar dan kedai kembali bermunculan di berbagai sudut jalan di Gaza. Sementara itu, puing-puing yang menutupi jalan lainnya tengah dibersihkan agar segera dapat digunakan kembali.

"Kami merasa sangat senang dan bahagia di Jalur Gaza setelah berakhirnya perang ini," ucap seorang warga Gaza.

Pada 15 Januari, melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, Hamas dan Israel berhasil menyepakati gencatan senjata selama 42 hari. Kedua pihak juga menyatakan komitmen untuk mengakhiri peperangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga : Gencatan Senjata Berlaku, 46.913 Warga Gaza tercatat tewas Sejak 7 Oktober 2023

Agresi Israel di Jalur Gaza selama 15 bulan terakhir telah menewaskan 46.000 warga Palestina dan 1.500 warga Israel, meluas ke konflik di Lebanon dan Yaman, serta memicu saling serang rudal antara Israel dan Iran.

Hamas dan Israel berjanji memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata pada hari ke-16 setelah tahap pertama. Tahap ini meliputi pembebasan sandera yang tersisa, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Selain itu, tahap ketiga yang dibahas para sponsor perdamaian mencakup pengembalian jenazah korban, rekonstruksi Gaza, dan pengakhiran blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Kesepakatan tersebut juga menetapkan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat sebagai penjamin, yang akan mendirikan pusat koordinasi di Kairo untuk mengawasi pelaksanaannya.

Baca Juga : Trump Peringatkan Akan Terjadi Kekacauan Besar Jika Gencatan Senjata Gaza Gagal

Gencatan senjata ini adalah yang kedua sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023. Sebelumnya, gencatan senjata pertama berlangsung hanya enam hari pada November 2023.

(Sumber Antara) 

Halaman
x|close