Ntvnews.id, Seoul - Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan pada Senin, 20 Januari 2025, mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memanggil dan menginterogasi Presiden Yoon Suk-yeol yang saat ini sedang dalam penahanan secara paksa.
Pertimbangan ini muncul setelah Yoon menolak untuk memenuhi panggilan penyelidikan terkait penahanannya pada dua kesempatan sebelumnya.
Dalam sebuah konferensi pers pada hari yang sama, CIO menyatakan bahwa mereka mungkin melakukan penyelidikan langsung di tempat penahanan, menurut laporan media lokal.
Baca juga: 45 Massa Pendukung Yoon Suk Yeol yang Serbu Ruang Sidang Ditangkap Polisi
CIO telah menjadwalkan panggilan interogasi untuk Yoon pada pukul 10.00 waktu setempat pada hari Senin. Namun, tim kuasa hukum Yoon menyatakan bahwa akan sulit bagi klien mereka untuk memenuhi panggilan tersebut.
Ini adalah penolakan kedua kalinya Yoon terhadap permintaan CIO untuk menjalani interogasi setelah dia ditahan oleh pihak berwenang pada hari Minggu, 19 Januari 2025.
Jika Yoon tetap menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan, CIO dapat mempertimbangkan opsi seperti mengeluarkannya paksa dari pusat penahanan atau melaksanakan interogasi di tempat, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Yonhap.
(Sumber: Antara)