Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, pada Senin memberikan peringatan bahwa Prancis dan Uni Eropa berisiko "dihancurkan" jika mereka gagal merespons kebijakan yang diumumkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan dilantik pada hari ini.
“Amerika Serikat telah memutuskan untuk menjalankan kebijakan yang sangat dominan melalui dolar, kebijakan industri, penguasaan seluruh penelitian, dan penyerapan investasi,” kata Bayrou, Selasa 21 Januari 2025.
Baca Juga : Trump Sebut Amerika dalam Krisis Energi Nasional, Janjikan Solusi dengan Minyak dan Gas
“Jika kita tidak melakukan apa-apa, kita akan didominasi, dihancurkan, dan terpinggirkan. Keputusan ini ada di tangan kita, orang Prancis dan orang Eropa, karena tanpa Eropa, ini tidak mungkin dilakukan, yakni pemulihan," tambahnya.
Bayrou menyatakan bahwa Prancis dan Eropa menghadapi dua tantangan besar di kancah internasional, yakni kebijakan AS dan semakin kuatnya ekonomi China.
Ia menyoroti surplus perdagangan China yang melebihi 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16 kuadriliun) pada bulan Desember, sambil menekankan pentingnya tindakan yang terkoordinasi.
“Pelantikan Donald Trump menempatkan kita pada tanggung jawab kita,” ujar Bayrou.