Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mencatat terjadi 48 kali keterlambatan selama fase pertama keberangkatan penerbangan haji 2024.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M.Kristi Endah Murni mengatakan, keterlambatan terjadi pada dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dengan total 42 keterlambatan dan Saudi Arabia Airlines dengan total 6 keterlambatan.
"Kami telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama ini yang mana dikarenakan faktor teknis dan operasional," ujar Kristi dalam keterangannya dikutip, Senin (3/6/2024).
Atas kejadian tersebut, Garuda Indonesia telah memitigasi dengan menerbangkan calon jemaah haji menggunakan pesawa wide body miliknya.
Adapun untuk On Time Performance (OTP) dari kedua maskapai mencapai 86,99% dengan rincian Garuda Indonesia 78,68%, dan Saudi Arabian Airlines 96,51%.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan, telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menhub Budi Karya Sumadi dan dihadiri oleh seluruh stakeholder perhubungan serta pemangku kepentingan penerbangan haji seperti Dirjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah - Kemenag, beserta seluruh stakeholder terkait.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan penerbangan haji fase pertama ini. Untuk itu perlu ditingkatkan pengawasan dan memastikan kelancaran penerbangan haji tahun 1445 H/2024 M ini berjalan lancar, selamat, aman dan nyaman," ungkap Adita.