Sementara itu, Febi (44) yang berasal dari Denpasar, tampak antusias mengikuti rangkaian ibadah, seperti berdoa di depan dewa langit dan pembakaran kertas serta uang kuning untuk leluhur. "Semoga semua selamat dan perang berhenti," harap Febi, dengan keinginan agar perdamaian tercipta di seluruh dunia.
Tak hanya warga lokal, puluhan wisatawan asing juga tampak menikmati suasana di Vihara Satya Darma, yang selain sebagai tempat ibadah, juga merupakan salah satu destinasi wisata religi di Denpasar. Di luar Vihara, Sumadi (37) dan Catur (43), penjual burung pipit asal Surabaya, mengungkapkan bahwa mereka mendapat berkah setiap perayaan Imlek. "Kami bisa menjual minimal 2.000 ekor burung selama ada umat yang beribadah di Vihara Satya Darma Benoa," kata mereka. Hal ini tidak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
(Sumber: Antara)