Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah China menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan asal negaranya harus mematuhi hukum dan peraturan setempat saat beroperasi di luar negeri. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menanggapi keputusan Korea Selatan yang membatasi penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek.
"Izinkan saya menekankan bahwa pemerintah China, seperti biasa, meminta perusahaan kami untuk mematuhi hukum dan peraturan setempat secara ketat dalam menjalankan bisnis di luar negeri," kata Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 17 Februari 2025.
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada Senin 17 Februari 2025. bahwa aplikasi AI DeepSeek tidak akan tersedia untuk diunduh di negara tersebut hingga dilakukan peninjauan terkait penanganan keamanan data pengguna. Aplikasi ini telah ditarik sejak Sabtu, 15 Februari 2025. pukul 18.00 waktu setempat.
Baca juga: Korea Selatan Batasi DeepSeek: Apa Alasannya?
Guo Jiakun menambahkan, "Kami juga berharap negara-negara terkait dapat menahan diri untuk tidak memperluas konsep keamanan nasional pada isu-isu perdagangan dan teknologi serta mempolitisasinya."
DeepSeek adalah chatbot AI yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan China, dikenal karena kemampuannya yang sebanding dengan pesaing Barat namun dengan biaya lebih rendah. Namun, beberapa negara mempertanyakan penyimpanan data pengguna DeepSeek, yang menurut perusahaan tersebut disimpan di "server aman di China".
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Seoul menyatakan bahwa "untuk menyelaraskan aplikasi tersebut dengan undang-undang privasi setempat pasti akan membutuhkan waktu yang lama sehingga untuk mencegah kekhawatiran lebih lanjut menyebar, komisi merekomendasikan agar DeepSeek menghentikan sementara layanannya sambil melakukan perbaikan yang diperlukan."
Badan tersebut juga menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan tersebut hingga hasil peninjauan diumumkan, termasuk menghindari memasukkan informasi pribadi ke dalam kolom input DeepSeek.
Selain Korea Selatan, negara lain seperti Italia telah meluncurkan penyelidikan terhadap model R1 DeepSeek dan memblokirnya dari pemrosesan data pengguna Italia.
(Sumber: Antara)