Viral Pelatnas Dihentikan Akibat Efisiensi Anggaran, Menpora Dito: Tidak Benar!

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa penghentian sementara pemusatan latihan nasional (pelatnas) sejumlah cabang olahraga tidak disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran, melainkan merupakan bagian dari evaluasi tahunan rutin.

"Hal itu tidak benar," ujar Dito, Rabu 19 Febuari 2025.

Dito menjelaskan bahwa kalender pelatnas 2024 untuk semua cabang olahraga berakhir pada 31 Januari. Setiap akhir Januari, evaluasi rutin dilaksanakan, sehingga terjadi jeda sebelum pelatnas dilanjutkan kembali sesuai hasil evaluasi dan kebutuhan.

Baca Juga : Kemenpora Pangkas Anggaran hingga Rp1,29 Triliun

"Evaluasi menyeluruh terhadap pelatnas telah kami lakukan per 31 Januari 2025. Selama proses ini, memang ada jeda pada Februari 2025 sebelum pelatnas dimulai kembali," tegas Dito.

Menurutnya, hasil evaluasi akan menjadi dasar dalam menyusun prioritas program pelatnas ke depan.

Fokus utama saat ini adalah persiapan menghadapi SEA Games 2025 yang dijadwalkan pada Desember, sekaligus bagian dari persiapan menuju Asian Games 2026, Olimpiade 2028, dan Para Games di berbagai ajang mendatang.

Baca Juga : Menpora Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Persiapan Atlet

"Kami fokus mempersiapkan para atlet menghadapi kompetisi terdekat, dengan strategi yang lebih terarah dan efektif," jelas Dito.

Dito juga menegaskan komitmen Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memastikan para atlet dan pelatih tetap mendapatkan dukungan maksimal.

 "Kami berkomitmen bahwa langkah-langkah yang diambil tidak akan mengganggu kesiapan atlet dan pelatih dalam mendukung prestasi olahraga nasional," ujarnya.

Baca Juga : Nasib Ole Romeny, Menpora: Masih Menunggu Pengajuan Dokumen

Sebelumnya, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyatakan bahwa para atlet yang menjalani pelatnas di Pusat Pelatihan Atletik Pangalengan (PPAP), Jawa Barat, dipulangkan karena adanya kebijakan efisiensi anggaran.

"Pada 31 Januari 2025 kami diberitahu bahwa seluruh atlet harus dipulangkan dengan alasan efisiensi anggaran," ungkap Anggota Komisi Humas PB PASI, Singgih Widiyastono.

(Sumber Antara)