Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung bertindak setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu langkah pertamanya adalah menonaktifkan Kepala SMAN 6 Depok.
"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi," ujar Dedi usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Februari 2025.
Kepala sekolah tersebut tetap melaksanakan kegiatan study tour bagi 347 siswanya dengan tujuan Surabaya, Malang, dan Bekasi.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Sebut Ada Anggaran Tak Penting Senilai Rp5 T di Jabar
Setiap siswa dibebankan biaya sebesar Rp 5,5 juta, yang mencakup akomodasi dan uang jajan.
"Nah ini salah satu bagian yang akan kita benahi, dan hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak," jelasnya.
Dedi menegaskan bahwa perbaikan sistem pendidikan menjadi salah satu fokus utamanya dalam memimpin Jawa Barat. Selain itu, ia juga menyoroti dugaan penyimpangan dalam Program Indonesia Pintar (PIP), yang menjadi perhatian besar di wilayah tersebut.
"Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP, pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat," pungkasnya.