Ntvnews.id
Sidang berlangsung di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, membahas tuntutan utama dan merencanakan jalannya persidangan ke depan.
Meski kehadirannya tidak diwajibkan, Yoon memilih untuk hadir secara langsung. Tim kuasa hukumnya menyatakan masih mempelajari dokumen kasus sebelum menyampaikan pembelaan di sidang berikutnya.
Pengadilan juga akan meninjau permintaan pembatalan penahanan dan kemungkinan pembebasannya.
Baca juga: Polisi Grebek Rumah Mantan Mendagri Korsel soal Dugaan Keterlibatan dalam Darurat Militer
Di luar pengadilan, ratusan pendukung Yoon berkumpul menunggu kabar pembebasannya. Untuk mengantisipasi ketegangan, sebanyak 3.200 polisi dikerahkan dengan pengamanan ketat, termasuk pemasangan barikade dan bus polisi di sekitar gedung.
Kasus pemakzulan Yoon kini berada di Mahkamah Konstitusi, yang memiliki waktu hingga enam bulan untuk memutuskan apakah ia akan dicopot dari jabatan atau dikembalikan sebagai presiden. Sejak pemakzulan pada 14 Desember, ia ditahan di pusat penahanan Seoul sejak Januari atas tuduhan pemberontakan terkait penerapan darurat militer yang berlangsung singkat.
Dengan sidang pemakzulan di Mahkamah Konstitusi mendekati tahap akhir, Yoon resmi didakwa bulan lalu atas kasus tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Yonhap News.
(Sumber: Antara)