BPBD: 1.000 KK di Tangsel Terdampak Banjir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Mar 2025, 15:10
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sejumlah permukiman warga di Kota Tangerang Selatan terendam banjir. Sejumlah permukiman warga di Kota Tangerang Selatan terendam banjir. (Antara)

Ntvnews.id, Tanggerang selatan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, melaporkan bahwa sebanyak 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut.

Komandan Pleton (Danton) Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan, mengatakan bahwa ribuan KK tersebut berasal dari 11 lokasi banjir yang tersebar di Tangsel.

Baca Juga: Ciliwung Meluap, Banjir 2 Meter Rendam Permukiman di Kebon Pala

Saat ini, genangan air masih tersisa di empat titik, dengan kondisi terparah terjadi di Perumahan Maharta.

"Alhamdulillah, dari 11 lokasi, kini tinggal 4 yang belum surut, yaitu di Jalan Ceger Taman Mangu, Kavling Bulak Pondok Kacang Timur, Komplek Maharta, dan Puri Bintaro Indah Jombang. Yang paling tinggi genangannya ada di Maharta," ujar Dian di Tangerang, Selasa 4 Maret 2025.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Landa Jakarta hingga 11 Maret 2025

Di Perumahan Maharta, ratusan KK terdampak banjir, dengan sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurut Dian, selain hujan deras, banjir ini juga disebabkan oleh luapan Kali Serua.

Sementara itu, banjir juga berdampak pada aktivitas ekonomi, termasuk di Pasar Ceger, yang terpaksa tutup akibat genangan air setinggi 30–40 cm. 

Sejumlah pedagang mengalami kerugian karena dagangan mereka, seperti pakaian dan jilbab, ikut terendam air.

"Hujan turun sejak pukul 22.00 WIB tanpa henti, dan banjir mulai terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Banyak barang dagangan yang basah, tetapi masih bisa diselamatkan karena lumpurnya tidak terlalu banyak," kata Nia, salah satu pedagang di Pasar Ceger.

Baca Juga: 3 Jam Tak Bergerak Imbas Banjir, Exit Tol Bekasi Barat Dialihkan ke Bekasi Timur

Menurutnya, kejadian banjir yang masuk ke dalam pasar ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak ia berjualan di sana sejak 2012. 

Saat ini, operasional pasar ditutup sementara hingga kondisi memungkinkan untuk kembali dibuka.

"Biasanya, kalau banjir hanya di jalan, tapi kali ini air masuk ke dalam pasar, Pengelola pasar memutuskan menutup sementara operasionalnya, dan toko saya kemungkinan tutup selama tiga hari," tambahnya.

Pedagang di Pasar Ceger berharap air segera surut agar aktivitas jual beli bisa kembali normal dan kerugian akibat banjir tidak semakin besar.

(Sumber: Antara) 

x|close