10 Hari Nyasar Di Gunung, Seorang Pendaki Berhasil Selamat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Mar 2025, 05:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Gunung Ilustrasi Gunung (Pixabay)

Ntvnews.id, Beijing - Seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Sun Liang berhasil ditemukan selamat setelah tersesat selama 10 hari di pegunungan bersuhu dingin di China barat laut. S

Dilansir dari SCMP, Kamis, 6 Maret 2025,Sun, yang melakukan pendakian seorang diri di jalur Qinling, Provinsi Shaanxi, berusaha bertahan hidup dengan segala cara yang memungkinkan.

Petualangan Sun dimulai pada 8 Februari saat ia menapaki jalur Ao-Tai sepanjang 170 km yang menghubungkan Gunung Ao dan Gunung Taibai. Jalur ini dikenal sebagai salah satu rute pendakian paling sulit di China, dengan ketinggian rata-rata sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut serta kondisi cuaca yang tak menentu dan penuh tantangan.

Baca Juga: Akhirnya Fiersa Besari Beber Kronologi Pendakian Maut di Puncak Carstensz

Namun, dua hari setelah memulai perjalanan, Sun kehilangan kontak dengan keluarganya karena perangkat elektronik yang ia bawa kehabisan daya.

Kondisinya pun semakin memburuk. Ia beberapa kali terjatuh hingga mengalami patah tulang di lengan kanannya. Selain itu, ia juga tersesat dalam cuaca ekstrem sementara persediaan makanannya semakin menipis.

Dalam situasi genting tersebut, Sun melakukan berbagai upaya agar tetap bertahan. Ia berlindung di balik batu besar untuk menghindari terpaan angin kencang serta membuat tempat tidur darurat dari jerami kering dan dedaunan. Untuk memenuhi kebutuhan cairan, ia mengandalkan air sungai dan salju yang mencair. Bahkan, ia terpaksa menggunakan pasta gigi sebagai sumber makanan.

Akhirnya, pertolongan pun tiba. Tim pencarian dan penyelamatan yang dikerahkan pada 17 Februari atas permintaan keluarganya berhasil ditemukan Sun. Saat itu, ia mencium bau asap yang diyakininya berasal dari orang lain.

Baca Juga: Kata Kapolres Mimika soal 2 Orang Meninggal Dalam Pendakian Puncak Cartensz

Sun pun berteriak meminta bantuan, dan ternyata asap tersebut berasal dari tim penyelamat.

Misi penyelamatan Sun melibatkan lebih dari 30 orang dan berlangsung dalam kondisi yang sangat menantang. Tim harus menghadapi jalur berbahaya yang merupakan habitat berbagai satwa liar seperti beruang, antelop, dan babi hutan. Beberapa anggota tim juga mengalami cedera selama operasi penyelamatan berlangsung.

Dilaporkan bahwa biaya penyelamatan ini mencapai 80.000 yuan (sekitar Rp 180,6 juta) dan menjadi tanggungan keluarga Sun. Tim penyelamat menjelaskan bahwa biaya ini diberlakukan sebagai peringatan bagi masyarakat akan bahaya mendaki di jalur tersebut serta untuk mencegah pendaki lain yang kurang berpengalaman melakukan hal serupa.

Sun, yang sebelumnya telah menaklukkan tiga gunung bersalju di China, mengaku tidak mengetahui bahwa mendaki Jalur Ao-Tai dilarang. Berdasarkan pengalaman yang ia alami, ia mengimbau para pendaki lain untuk mempertimbangkan kembali jika ingin mencoba jalur ini. Ia menegaskan bahwa jalur tersebut sangat berbahaya, bahkan bagi pendaki berpengalaman sekalipun.

"Anginnya sangat kencang sehingga saya hampir tidak dapat mempertahankan pijakan. Saljunya sangat tebal membuat saya hampir tidak bisa membuka mata," ujarnya.

"Singkatnya, menavigasi jalur ini sangat sulit. Cuaca berubah secara tiba-tiba dan tidak ada pemandangan yang indah. Saya mendesak semua pendaki gunung yang mempertimbangkan untuk menaklukkan Jalur Ao-Tai: Anda sama sekali tidak boleh pergi, karena hidup itu sangat berharga," tambahnya.

Pemerintah telah melarang pendakian di jalur Ao-Tai sejak 2018 karena tingginya angka kecelakaan di kawasan tersebut. Meskipun larangan telah diberlakukan, masih ada pendaki yang nekat mencoba menaklukkan jalur ini. Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 50 pendaki dilaporkan hilang atau meninggal di sepanjang rute tersebut.

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah juga menerapkan sanksi administratif bagi para pelanggar, sementara pihak penyelamat berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jalur pendakian yang aman.

x|close