Peru Umumkan Keadaan Darurat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Mar 2025, 07:29
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Choquequirao, Peru Choquequirao, Peru (Google Maps)

Ntvnews.id, Lima - Pemerintah Peru menetapkan keadaan darurat di ibu kota Lima sejak Minggu, 16 Maret 2025 malam waktu setempat, menyusul meningkatnya kasus pembunuhan yang berkaitan dengan pemerasan di wilayah tersebut.

Dilansir dari AFP, Selasa, 18Maret 2025,  keputusan ini diambil setelah seorang penyanyi terkenal Peru, Paul Flores, tewas ditembak oleh pembunuh bayaran.

Penyerangan terjadi saat bus yang ditumpangi Flores dan rekan-rekan bandnya diserang dalam perjalanan pulang usai menggelar konser di luar Lima pada Minggu, 16 Maret 2025 dini hari.

Menurut perwakilan band, para musisi tersebut sebelumnya telah menerima ancaman dari geng kriminal setempat yang mencoba melakukan pemerasan terhadap mereka.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora karena Sakit Hati

Hingga kini, belum ada tersangka yang ditangkap terkait pembunuhan tersebut.

"Kami telah memutuskan bahwa dalam beberapa jam ke depan, keadaan darurat akan diberlakukan di seluruh Provinsi Lima dan provinsi konstitusional Callao," demikian pernyataan Gustavo Adrianzen, kepala kabinet kementerian Peru, melalui media sosial pada Minggu, 16 Maret 2025 tengah malam.

Meski pemerasan merupakan persoalan yang umum terjadi di banyak negara Amerika Latin, tingkat kejahatan ini di Peru kini semakin mengkhawatirkan.

Geng kriminal seperti Tren de Aragua dari Venezuela, yang juga beroperasi di beberapa negara Amerika Latin lainnya, disebut sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas maraknya tindak pemerasan di negara tersebut.

Baca Juga: Pelaku Percobaan Pembunuhan PM Jepang Ajukan Banding

Sejak Januari 2025, laporan media lokal mencatat lebih dari 400 kasus pembunuhan terjadi di Peru.

Tahun sebelumnya, pemerintah Peru telah memberlakukan keadaan darurat di beberapa bagian ibu kota dan mengerahkan personel militer guna merespons gelombang pembunuhan terhadap para sopir bus yang menjadi sasaran sindikat pemerasan.

x|close