Ntvnews.id, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa arus balik Lebaran 2025 berlangsung lebih lancar dan terkendali dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo menyebutkan bahwa tidak terjadi lonjakan ekstrem dalam arus balik berkat kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diperpanjang oleh pemerintah.
Menurut Syafrin, pemberlakuan WFA memberikan fleksibilitas waktu bagi masyarakat untuk kembali ke Jakarta setelah mudik.
Hal ini memungkinkan kepulangan tersebar lebih merata, sehingga tidak menimbulkan kemacetan parah atau lonjakan penumpang di pusat-pusat transportasi.
Ilustrasi mudik (Pemprov DKI/ ntvnews.id)
"Artinya, tidak ada puncak balik ekstrem. Mereka memilih masih ada waktu tanggal 8 libur, kita mundurkan kembalinya di tanggal 7 hari ini misalnya. Sehingga besok mereka tiba di Jakarta dan kemudian bisa beraktivitas pada hari Rabu," katanya, dikutip dari Antara.
Sebagai gambaran, puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 tercatat menurun 0,4% dibandingkan momen serupa di tahun 2024. Sementara itu, arus balik pada 5 April 2025 menurun drastis hingga 22% jika dibandingkan dengan puncak arus balik pada 15 April 2024.
Syafrin Liputo (Ntvnews.id/ Adiansyah)
"Karena memang tujuan pemerintah untuk menambahkan waktu work from anywhere adalah terdistribusi normal orang balik dan kemudian tidak ada puncak ekstrem di layanan angkutan Lebaran tahun ini," imbuh dia lagi.
Dengan adanya waktu tambahan untuk bekerja dari mana saja, Dishub menilai bahwa pola perjalanan masyarakat menjadi lebih terdistribusi secara merata.
Ini berdampak positif terhadap kelancaran layanan transportasi Lebaran dan minimnya kemacetan yang biasa terjadi di masa arus balik.