Mencekam! AS Pindahkan Rudal Mematikan ke Timur Tengah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Apr 2025, 14:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi senjata rudal/ist Ilustrasi senjata rudal/ist

Ntvnews.id, Washington DC - Jenderal yang memimpin kekuatan militer Amerika Serikat di kawasan Asia mengungkapkan bahwa sistem pertahanan udara Patriot baru-baru ini telah dipindahkan dari wilayah Indo-Pasifik ke Timur Tengah.

Dilansir dari Al Arabiya, Sabtu, 12 April 2025, Kepala Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM), Laksamana Sam Paparo, menyampaikan kepada anggota parlemen pekan ini bahwa proses pemindahan satu unit sistem rudal Patriot membutuhkan sebanyak 73 pesawat kargo C-17.

Pengiriman sistem pertahanan Patriot ini dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kekuatan militer yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengancam akan menyerang fasilitas nuklir milik Iran.

Langkah ini juga sejalan dengan aksi militer AS yang terus menggencarkan serangan terhadap posisi kelompok pemberontak Houthi di Yaman, yang berlangsung hampir setiap hari.

Baca Juga: Ngeri, Mafia Ingin Tembak Pesawat Presiden Kolombia dengan Rudal

Selain Patriot, AS juga telah mengerahkan sistem pertahanan udara canggih lainnya ke kawasan, termasuk Terminal High Altitude Air Defense (THAAD), yang dilaporkan sudah berada di Israel.

Di sisi lain, militer AS juga mengumumkan bahwa kapal induk kedua kini telah tiba di Timur Tengah pada Kamis, 11 April 2025, waktu setempat. Kapal induk tersebut membawa skuadron jet tempur F-35C.

USS Carl Vinson kini berada di kawasan untuk bergabung dengan kapal induk USS Harry S. Truman, yang sebelumnya telah ditempatkan di wilayah tersebut sejak Desember lalu.

Baca Juga: Amerika Serikat Kerahkan Rudalnya ke Filipina, China Geram

Intensitas serangan udara terhadap kelompok Houthi meningkat sejak 15 Maret, menyusul perintah dari Presiden Trump untuk menerapkan pendekatan yang lebih keras demi menekan kelompok tersebut agar menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah.

Seorang pejabat dari Departemen Pertahanan AS mengungkapkan kepada Al Arabiya English bahwa sejak kampanye ini dimulai bulan lalu, militer Amerika telah menargetkan lebih dari 100 lokasi milik Houthi di wilayah Yaman.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga telah memerintahkan pengerahan tambahan skuadron tempur dan sistem pertahanan udara guna memperkuat kekuatan militer AS di kawasan tersebut.

x|close