A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kecelakaan Helikopter Tewaskan Bos Siemens, Istri dan 3 Anaknya, Ini Fakta-faktanya! - Ntvnews.id

Kecelakaan Helikopter Tewaskan Bos Siemens, Istri dan 3 Anaknya, Ini Fakta-faktanya!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Apr 2025, 16:56
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Bos Siemens Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Bos Siemens (Istimewa)

Ntvnews.id, New York - Sebuah helikopter wisata jatuh di Sungai Hudson, New York, Kamis lalu, menewaskan enam orang di dalamnya, termasuk CEO Siemens Mobility, Agustín Escobar, istrinya Mercè Camprubí, serta tiga anak mereka yang masih kecil. Mereka tengah berlibur di New York untuk merayakan ulang tahun Camprubí.

Dilansir dari CNN International, Sabtu, 12 April 2025, Helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV itu lepas landas dari heliport Manhattan pada pukul 14.59 waktu setempat dan mengikuti rute wisata udara populer, mengitari Patung Liberty dan menyusuri Sungai Hudson. Namun sekitar 16 menit kemudian, helikopter kehilangan kendali dan jatuh ke sungai dekat garis pantai New Jersey.

Menurut saksi mata, helikopter terlihat berputar dan baling-balingnya terlepas sebelum jatuh dalam posisi terbalik. Video yang diperoleh CNN memperlihatkan baling-baling utama copot di udara, memicu spekulasi awal bahwa kecelakaan terjadi akibat kerusakan mekanis serius.

Tim penyelamat dari NYPD dan Pemadam Kebakaran New York segera mengevakuasi enam korban dari dalam air. Empat korban tewas di lokasi, sementara dua anak sempat dilarikan ke rumah sakit namun meninggal tidak lama kemudian.

Korban dan Latar Belakang

Keluarga Escobar berasal dari Spanyol. Agustín Escobar, 49 tahun, menjabat sebagai CEO divisi Rail Infrastructure di Siemens Mobility, sementara istrinya, Camprubí, bekerja sebagai manajer komersialisasi global di Siemens Energy. Camprubí juga berasal dari keluarga yang dikenal di dunia olahraga Spanyol; kakek dan buyutnya pernah menjabat sebagai Presiden FC Barcelona.

Baca Juga: Drone Mata-mata Tabrak Helikopter, Petaka Baru Datang

Pilot helikopter, Seankese Johnson (36), juga turut menjadi korban. Ia telah mengantongi sertifikasi menerbangkan helikopter komersial sejak Agustus 2023 dan memiliki 788 jam terbang. Teman dekatnya menyebut Johnson sebagai sosok yang sangat berhati-hati dan profesional.

Penyebab Masih Diselidiki

Penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti. Namun data cuaca menunjukkan wilayah tersebut berawan dengan angin 10–15 mph dan hembusan hingga 25 mph. Beberapa saksi mata melaporkan melihat helikopter sempat diam di udara sebelum bagian-bagiannya terlepas.

Komisioner NYPD Jessica Tisch mengatakan helikopter kehilangan kendali setelah mencapai Jembatan George Washington dan berbalik arah ke selatan di sepanjang garis pantai New Jersey.

NTSB menyatakan masih menyelidiki insiden ini dan meminta masyarakat yang memiliki video atau foto kejadian untuk menyerahkannya guna membantu proses investigasi.

Sejarah Masalah Perusahaan dan Helikopter

Perusahaan pengelola helikopter ini, New York Helicopter Charter, sebelumnya sudah dua kali tersandung insiden keselamatan. Pada 2015, salah satu helikopternya harus mendarat darurat di New Jersey akibat kerusakan pada bagian komponen. Pada 2013, helikopter lain dari perusahaan yang sama juga harus mendarat di atas air setelah mengalami gangguan mesin.

Baca Juga: Pramono Anung Ngaku Ada yang Protes saat Pantau Banjir Pakai Helikopter

CEO perusahaan, Michael Roth, mengaku terpukul atas tragedi ini. Ia mengatakan tidak tahu-menahu soal kondisi teknis pesawat karena itu merupakan tanggung jawab direktur pemeliharaan mereka.

Helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV yang digunakan dalam kecelakaan ini diketahui dibuat pada 2004 dan memiliki sertifikat kelaikan udara yang berlaku hingga 2029. Namun FAA pernah mengeluarkan dua arahan kelaikan pada model ini: yang pertama pada Mei 2023 terkait pengujian rotor ekor, dan yang kedua pada Desember 2022 karena risiko delaminasi pada bilah rotor utama. Belum dipastikan apakah salah satu faktor tersebut berperan dalam kecelakaan ini.

Desakan Evaluasi Penerbangan Wisata

Tragedi ini kembali memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan helikopter wisata di New York. Setidaknya 32 orang tewas dalam kecelakaan helikopter di kota tersebut sejak 1977. Anggota Dewan Kota New York, Amanda Farías, menyerukan moratorium terhadap penerbangan helikopter non-darurat dari heliport milik kota selama penyelidikan berlangsung.

Namun Ketua Dewan Helikopter Wilayah Timur, Jeff Smith, menyatakan pelarangan bukanlah solusi. Ia meminta agar publik menunggu hasil penyelidikan sebelum mengambil tindakan legislatif.

Helikopter yang jatuh terbang dalam wilayah udara khusus New York (Special Flight Rules Area) dengan dukungan lalu lintas terbatas. Menurut Menteri Transportasi AS Sean Duffy, helikopter sempat menerima arahan dari Bandara LaGuardia sebelum memasuki zona tak terkontrol.

Pihak berwenang masih terus melakukan pencarian terhadap bagian helikopter yang belum ditemukan, termasuk rotor utama, transmisi, dan bagian ekor, untuk mengungkap penyebab pasti tragedi ini.

x|close