A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kemenag Salurkan 2 Juta Bingkisan Lebaran Yatim: Prof. Waryono Tegaskan Zakat Harus Hadir untuk Semua - Ntvnews.id

Kemenag Salurkan 2 Juta Bingkisan Lebaran Yatim: Prof. Waryono Tegaskan Zakat Harus Hadir untuk Semua

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jul 2025, 23:25
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Menag bersama dengan anak yatim dan penyandang disabilitas dalam Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025 yang digelar Kemenag, Jumat (4/7/2025) (Foto: Firman) Menag bersama dengan anak yatim dan penyandang disabilitas dalam Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025 yang digelar Kemenag, Jumat (4/7/2025) (Foto: Firman) (kemenag)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI terus memperkuat peran transformasi sosial melalui pengelolaan zakat dan wakaf yang kolaboratif dan inklusif. Hal ini disampaikan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., dalam kegiatan Peaceful Muharram – Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025 yang digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat.

“Spirit Muharram harus menjadi momentum memperkuat solidaritas. Kemenag mendorong seluruh lembaga zakat dan wakaf untuk hadir secara nyata dalam kehidupan anak-anak yatim dan penyandang disabilitas,” ujar Prof. Waryono.

Program ini merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharram 1447 H yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Tahun ini, Kemenag menargetkan distribusi 2 juta bingkisan dengan nilai penyaluran yang telah mencapai Rp206,3 miliar, menyasar anak-anak yatim dan penyandang disabilitas sebagai kelompok penerima utama.

Sebanyak 6.666 anak yatim dan penyandang disabilitas hadir secara serentak di berbagai daerah, termasuk 583 anak dari 18 lembaga yang menerima bantuan secara simbolik di Jakarta. Lembaga-lembaga tersebut antara lain: BAZNAS RI, BAZIS DKI Jakarta, UPZ Kemenag RI, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH, Rumah Yatim, Panti Yatim Indonesia Al-Fajr, Darunnajah Sejahtera Mandiri, Mandiri Amal Insani, Sahabat Yatim, Salam Setara, PPPA, IZI, Mizan Amanah, Agnia Care Idrisiyyah, dan Yayasan Amal Soleh.

Program ini menjadi salah satu distribusi zakat dan wakaf terbesar tahun ini, melibatkan lebih dari 2.000 lembaga, termasuk:
• 600 BAZNAS dan LAZ se-Indonesia
• 58 Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU)
• 34 Kanwil Kemenag Provinsi
• 509 Kantor Kemenag Kabupaten/Kota
• Mitra kementerian/lembaga, BUMN, dan sektor swasta

Distribusi Terbesar tercatat di Provinsi Jawa Barat, dengan penyaluran 392.309 bingkisan senilai lebih dari Rp125 miliar, menjangkau 235.567 anak yatim dan 7.921 penyandang disabilitas. Disusul oleh DKI Jakarta, yang menyalurkan 101.001 bingkisan senilai lebih dari Rp38 miliar.

Kontribusi penyaluran bingkisan juga datang dari berbagai daerah di luar Jawa Barat dan DKI Jakarta. Di wilayah timur Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat menyalurkan sebanyak 76.931 bingkisan dengan nilai total mencapai Rp6,7 miliar, menyasar anak-anak yatim dan penyandang disabilitas di berbagai kabupaten dan kota.

Sementara itu, Jawa Tengah turut ambil bagian dengan menyalurkan 32.322 bingkisan, senilai lebih dari Rp9,3 miliar, yang disebar melalui jaringan lembaga zakat dan wakaf serta kantor Kemenag kabupaten/kota di wilayah tersebut.

Kontribusi signifikan juga terlihat dari Sumatera Utara, yang berhasil mendistribusikan hingga 171.841 bingkisan dengan total nilai bantuan mencapai Rp48 miliar. Jumlah ini menempatkan Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi dengan capaian tertinggi secara nasional.

Adapun dari wilayah Indonesia timur bagian selatan, Sulawesi Selatan mencatat penyaluran sebanyak 23.867 bingkisan, senilai lebih dari Rp3 miliar, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelompok rentan di kawasan tersebut.

Sementara itu, LAZ skala nasional menjadi aktor penting dalam pendistribusian bantuan dengan capaian tertinggi, yakni sebanyak 480.370 bingkisan.

Prof. Waryono menekankan bahwa zakat dan wakaf tidak boleh hanya menjadi formalitas keagamaan, melainkan harus hadir sebagai solusi nyata atas masalah sosial. “Zakat dan wakaf bukan hanya soal kepatuhan ritual, tapi juga instrumen pembangunan sosial. Untuk itu, partisipasi aktif dari lembaga negara, BUMN, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program-program ini,” tegasnya.

x|close