Hamas Rilis Video Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Kecam Pemerintah Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Apr 2025, 13:48
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Tanda dan foto Edan Alexander, prajurit Amerika-Israel dan Pasukan Pertahanan Israel yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel. (Foto: Dok/Stephani Spindel/Reuters) Tanda dan foto Edan Alexander, prajurit Amerika-Israel dan Pasukan Pertahanan Israel yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel. (Foto: Dok/Stephani Spindel/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas, pada Sabtu merilis sebuah video yang menampilkan sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika Serikat (AS), Edan Alexander

Alexander telah ditahan di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023. Demikian dikutip dari Xinhua, Minggu, 13 April 2025.

Dalam rekaman tersebut, Alexander tampak dalam kondisi fisik dan mental yang tertekan. Dia mempertanyakan keberadaannya di tengah konflik.

"Mengapa saya di sini dan tidak berada di rumah bersama keluarga dan teman-teman saya?" katanya.

Alexander, yang saat ditangkap berusia 21 tahun, lahir di Tel Aviv dan besar di New Jersey, Amerika Serikat. 

Dia kembali ke Israel setelah lulus SMA pada 2022 dan bergabung dengan militer. Dia diculik oleh militan Palestina saat serangan mendadak Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.

Dalam video tersebut, Alexander menyampaikan kekhawatiran atas keselamatannya di tengah operasi militer Israel yang berlanjut di Gaza. 

Dia juga mengkritik pemerintah Israel karena dinilai gagal menjamin pembebasannya.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Palestina Hanya untuk Bantuan Kemanusiaan, Bukan Relokasi

Merespons video ini, kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya telah berbicara langsung dengan keluarga Alexander dan menegaskan jika upaya pembebasan seluruh sandera masih terus dilakukan secara intensif.

Tahap pertama gencatan senjata enam minggu antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Maret, dan pembicaraan untuk tahap kedua masih belum mencapai kesepakatan.

Dari total 251 orang yang diculik pada 7 Oktober, sebanyak 59 sandera masih ditahan di Gaza. Pemerintah Israel memperkirakan 24 di antaranya masih hidup.

Pada 14 Maret lalu, Hamas menyampaikan kepada para mediator jika mereka telah menyetujui pembebasan Alexander dan empat jenazah sandera lainnya.

Sementara itu, sejak 18 Maret, militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan tersebut telah menewaskan 1.563 warga Palestina dan melukai 4.004 lainnya hingga Sabtu.

x|close