HUT ke-73 Kopassus: Sejarah dan Prestasi Satuan Elit TNI AD

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Apr 2025, 11:24
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Prajurit Kopassus berparade atau defile saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas). Prajurit Kopassus berparade atau defile saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada Rabu, 16 April 2025, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73.

Tanggal ini memperingati pembentukan satuan elit tersebut pada 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III. Sejak itu, Kopassus menjadi bagian penting dari TNI Angkatan Darat, dengan tugas-tugas khusus di bidang pertahanan, keamanan, dan operasi militer non-perang.

Dalam setiap perayaan HUT Kopassus, berbagai kegiatan menarik biasanya diadakan. Mulai dari upacara resmi, penghormatan kepada prajurit, hingga aksi sosial dan kemanusiaan. Tak ketinggalan, latihan gabungan yang menunjukkan kemampuan dan kesiapan pasukan baret merah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Kopassus selalu menjadi nama yang terlintas pertama kali ketika berbicara tentang pasukan elit di Indonesia. Kehebatan, keberanian, dan sejarah panjang mereka menjadikan Kopassus salah satu satuan elit yang paling disegani, baik di Indonesia maupun dunia. Berikut adalah sejarah dan prestasi Kopassus yang membanggakan.  

Baca juga: Hymne Kopassus Ciptaan Titiek Puspa, Lagu Patriotik yang Menggetarkan Jiwa dan Membakar Semangat Prajurit

Sejarah Kopassus 

Pembentukan Kopassus berawal dari situasi genting pada Juli 1950, ketika terjadi pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menyebut dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Untuk menanggulangi gerakan tersebut, pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia mengerahkan pasukan khusus. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel A.E. Kawilarang, dengan Letkol Slamet Riyadi sebagai komandan operasi.

Meskipun operasi berhasil meredakan pemberontakan, TNI mengalami banyak korban. Evaluasi pascaoperasi mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pemberontak relatif kecil, mereka memiliki keterampilan bertempur yang sangat baik, termasuk kemampuan menembak yang tepat dan pengalaman tempur yang mendalam. Keunggulan tersebut membuat mereka mampu memberikan perlawanan sengit. Peristiwa ini mendorong Letkol Slamet Riyadi untuk mengusulkan pembentukan satuan pemukul yang dapat bergerak cepat dan efisien dalam menghadapi berbagai tantangan pertempuran.

Setelah Letkol Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran di Ambon, ide pembentukan satuan ini dilanjutkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No. 55/Instr/PDS/52 pada 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, yang menjadi cikal bakal Kopassus dengan julukan Korps Baret Merah. Komando pertama atas pasukan ini diberikan kepada Mayor Moch. Idjon Djanbi, mantan kapten KNIL yang memiliki pengalaman bersama Korps Speciale Troopen Belanda selama Perang Dunia II.

Baca juga: IG Kopassus Posting Kenangan Bersama Prabowo 30 Tahun Lalu

Seiring waktu, satuan ini mengalami beberapa perubahan nama, antara lain:

  • Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953

  • Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1955

  • Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD) pada 1966

  • Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) pada 1971

  • Hingga akhirnya, pada 1985, satuan ini resmi dikenal dengan nama Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS), seperti yang dikenal hingga saat ini.

Prestasi Kopassus dari Masa ke Masa

Kopassus telah mencatatkan berbagai prestasi luar biasa sepanjang sejarahnya. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam perjalanan satuan elit ini:

  • 1962: Terlibat dalam Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda.

  • 1965: Melaksanakan operasi pemberantasan PKI di sejumlah daerah di Indonesia.

  • 1975: Terjun dalam Operasi Seroja untuk merebut Timor Timur dari Portugal.

  • 1981: Berhasil membebaskan 57 sandera dalam drama pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla oleh Komando Jihad.

  • 1993: Mengikuti misi perdamaian PBB di Kamboja (UNTAC).

  • 1996: Membebaskan sandera di Mapenduma, Papua, yang disandera oleh kelompok OPM.

  • 1997: Keberhasilan mendaki puncak Gunung Everest, menjadi prestasi internasional.

  • 1999: Berperan dalam misi perdamaian PBB di Timor Timur (UNTAET).

  • 2004: Menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh dalam operasi militer besar.

  • 2009: Terlibat dalam misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

  • 2016: Berhasil menumpas kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah.

(Sumber Antara) 

x|close