Ramai Kritik, Pramono Anung Batal Gunakan JLNT Casablanca untuk "Silaturahride with Mas Pram"

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Apr 2025, 10:47
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Pramono Anung Naik Sepeda Pramono Anung Naik Sepeda (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Setelah ramai dikritik, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya membatalkan rute Silaturahride with Mas Pram yang melintas di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo yang menyebut JLNT Casablanca batal menjadi rute silaturahmi sambil bersepeda Gubernur DKI Jakarta (Silaturahride with Mas Pram).

“Kami melihat masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya setuju dalam kegiatan khusus pesepeda memanfaatkan JLNT karena menurut mereka jalan ini hanya untuk kendaraan bermotor roda empat saja, maka kami memutuskan untuk menyesuaikan lintasan Silaturahride ini menjadi Sudirman Loop,” kata Syafrin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 17 April 2025. 

Baca juga: Transjakarta beroperasi normal saat "Silaturahride with Mas Pram"

Kegiatan “Silaturahride with Mas Pram” (Bicycle Riding) akan dimulai pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB dengan rute kegiatan meliputi Balai Kota DKI Jakarta - Bundaran Patung Kuda - Bundaran Hl - Simpang Susun Semanggi - Bundaran Senayan - Simpang Susun Semanggi - Bundaran Hl (Loop Jalan Sudirman 3x) - Bundaran Patung Kuda - Balai Kota DKI Jakarta.

Untuk itu, Dishub DKI Jakarta melakukan pengalihan arus lalu lintas pada 28 simpang yang bersinggungan dengan rute sebagai berikut:

  1. Segmen Bundaran Patung Kuda sampai Bundaran Hl dilakukan rekayasa arus lalu lintas secara situasional (mekanisme buka-tutup)
  2. Simpang Jalan Merdeka Selatan-Jalan Budi Kemuliaan-Jalan M.H Thamrin;
  3. Simpang Kebon Sirih-Jalan M.H. Thamrin;
  4. Simpang KH.Wahid Hasyim-Jalan M.H. Thamrin;
  5. Segmen Bundaran Hl s.d Bundaran Senayan dilakukan rekayasa lalu lintas (pengalihan arus lalu lintas);
  6. Simpang Jalan lmam Bonjol-Jalan Pamekasan yang mengarah ke Bundaran Hotel lndonesia;
  7. Simpang Jalan Pamekasan-Jalan Jenderal Sudirman;
  8. Simpang Jalan Galunggung-Jalan Jenderal Sudirman;
  9. Simpang Jalan Setia Budi Barat Vll- Jalan Jenderal Sudirman;
  10. Simpang Jalan Setiabudi Raya- Jalan Jenderal Sudirman; f. Simpang Jalan Penjernihan l- Jalan Jenderal Sudirman;
  11. Simpang Jalan Prof. Dr. Satrio- Jalan JenderalSudirman;
  12. Simpang Jalan Masjid Hidayatullah- Jalan Jenderal Sudirman;
  13. Simpang Jalan Gamisun- Jalan JenderalSudirman;
  14. Akses Kupingan Besar Semanggiyang mengarah ke Selatan (Bundaran Senayan);
  15. Akses Kupingan Kecil Semanggiyang mengarah ke Selatan (Bundaran Senayan);
  16. Simpang Jalan Gatot Subroto-Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Selatan;
  17. Simpang Jalan Tulodong Atas 2 (SCDB)- Jalan Jenderal Sudirman;
  18. Simpang Jalan Tulodong Atas 2 (Graha CIMB Niaga)- Jalan Jenderal Sudirman;
  19. Simpang Jalan Asia Afrika-Jalan Hang Lekir I yang mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman;
  20. Simpang jalan Pintu Satu Senayan- Jalan Jenderal Sudirman;
  21. Akses Kupingan Besar Semanggi yang mengarah ke Selatan (Bundaran Hotel lndonesia);
  22. Akses Kupingan Kecil Semanggi yang mengarah ke Selatan (Bundaran Hotel lndonesia);
  23. Simpang Jalan Gatot Subroto-Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Utara;
  24. Simpang Jalan Bendungan Hilir-Jalan Jenderal Sudirman;
  25. Simpang Jalan Habib Usman Mufti- Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Utara;
  26. Simpang Jalan Karet Pasar Baru Timur 5- Jalan Jenderal Sudirman;
  27. Simpang Jalan R.M Magono Djojohadikoesoemo- Jalan Jenderal Sudirman;
  28. Simpang Jalan Kota Bumi- Jalan Jenderal Sudirman;
  29. Simpang Jalan Baturaja- Jalan Jenderal Sudirman;

“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," kata Syafrin.

Dikritik

Sebelumnya, Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia menyatakan penolakan keras terhadap pemakaian JLNT Casablanca dalam agenda tersebut. Melalui pernyataan yang dirilis, mereka menganggap penggunaan jalan tersebut sebagai bentuk pelanggaran hukum yang justru dilegalkan demi pencitraan.

"Kami menyatakan penolakan, terutama karena rute bersepeda akan melewati JLNT Casablanca — sebuah jalan yang jelas-jelas dilarang untuk dilintasi oleh sepeda menurut aturan hukum yang berlaku. Sebuah jalan yang tahun 2021 pernah kami perjuangkan agar dikembalikan fungsinya sesuai aturan hukum," bunyi pernyataan itu, dikutip dari Instgaram @b2w_indonesia, Rabu, 16 April 2025.

x|close