Ntvnews.id, Jakarta - Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah dirinya viral di media sosial karena diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap pasien ibu hamil alias bumil. Aksi tak senonoh dokter tersebut ternyata bukan hal baru di kalangan masyarakat Garut.
Beberapa pasien sebelumnya bahkan telah melaporkan dugaan pelecehan ini ke pihak berwajib. Video dari rekaman CCTV yang menampilkan perilaku tak senonoh dari dokter kandungan tersebut tersebar luas di media sosial dan mengundang reaksi masyarakat.
Dalam video itu, pelaku terlihat mengenakan baju batik berlengan panjang serta celana panjang hitam, sedang menangani pasien ibu hamil di sebuah ruang pemeriksaan kecil.
Pasien sedang menjalani proses USG melalui bagian perut, namun dalam proses itu dokter melakukan tindakan yang mencurigakan. Ketika tangan kanannya memegang alat USG, tangan kirinya terlihat dimasukkan ke bagian dalam pakaian pasien.
Tindakan tersebut sampai menyentuh area tubuh pasien yang sensitif, sehingga menuai dugaan kuat adanya pelecehan. Pasien dalam video tampak merasa terganggu dan mencoba menghindari tangan sang dokter yang telah berada di bagian dadanya.
Drg Mirza, dokter selebgram yang juga mengungkap kasus ini mengaku geram dan menyebut tindakan tersebut sangat menjijikkan.
View this post on Instagram
Ia juga mempertanyakan prosedur medis yang dilakukan dokter itu, terutama karena biasanya tangan kiri dokter saat USG seharusnya berada di area keyboard perangkat USG.
"Wah titip panglima, diusut sampe tuntas. Tangan kirinya gak perlu itu, gak sesuai indikasi pemeriksaan," kata rekan drg. Mirza melalui DM Instagram.
drg Mirza pun mencoba mencari kejelasan apakah prosedur seperti dalam video tersebut dibenarkan dalam praktik obsgyn. Seorang dokter kandungan memberikan klarifikasi tentang cara yang tepat dalam melakukan USG.
"Gak ada dok, usg tranabdomen, tangan kanan di probe usg, tangan kiri di keyboard usg.
Kalo pun perlu menaikkan baju sampe setinggi dada, mintalah pasien untuk menaikkan sendiri, atau asisten bidan yg membantu. Jangan kita sendiri. Banyak langkah menghindari fitnah dan pelecehan," tulisnya lagi.
Terkait identitas pelaku, sejumlah informasi menyebut bahwa dokter kandungan yang terlibat dalam kasus ini diduga bernama Dokter Sy. Setelah kasus ini viral, seluruh akun media sosial milik Dokter Sy mendadak tidak bisa diakses.
Dokter Sy dikenal sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), yakni dokter yang menangani kehamilan, persalinan, serta masalah pada sistem reproduksi perempuan.
Ia menjalankan praktik di Klinik Sekar Kusuma yang beralamat di Jalan Beko No.1, Kampung Asem Kulon, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Jadwal praktiknya tercatat berlangsung dari Senin hingga Jumat pukul 15.00-15.30 WIB, serta hari Sabtu pukul 08.00-11.00 WIB.
Sebelum akun media sosialnya menghilang, diketahui bahwa Dokter Sy telah menikah dan memiliki dua anak. "Suami & Ayah Terbahagia," tulisnya di bio Instagram. Ia juga diketahui melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Padjadjaran pada tahun 2022, mengambil program Magister Manajemen.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi atau bantahan dari Dokter Syahril maupun dari klinik tempatnya praktek. Kepolisian Resor Garut juga belum angkat bicara.